20. Definisi Ribet.
🌻🌻🌻
"Kalau makna dibalik kata ribet lebih memuaskan, kenapa tidak dicoba?"
-Alaura Nur Alghana
🌻🌻🌻
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Cerita ini murni dari otak author Safala, no plagiat-plagiat!!!
Warning! Typo bertebaran dimana-mana, tolong di tandai apabila menemukan typo. Terimakasih.
🌻🌻🌻
Dua orang berbeda generasi duduk anteng di sofa ruang keluarga, salah satunya bergelayut manja pada yang lebih tua darinya.
Sudah hampir setengah jam dua manusia itu berbagi kehangatan, salah lebih tepatnya hanya si remaja perempuan yang meminta kehangatan dari pria yang lebih tua usianya.
Laura, gadis itu bersandar di dada bidang Ayahnya, Jordan, yang sedang menonton televisi.
Lebih tepatnya Jordan hanya menemani Laura yang asik berceloteh dengan kartu anak-anak, Shaun the Sheep yang sudah disetting oleh gadis itu dari YouTube. Mana mungkin tengah malam ada acara kartu tersebut.
Jordan hanya memijat kepalanya pusing, mengapa putrinya ribet sekali, kalau ada yang praktis dan mudah kenapa harus memilih proses yang cukup panjang? Kenapa gadis itu tidak menonton siaran yang lain, padahal stasiun televisi banyak didalam televisi yang berukuran 55 inch tersebut. Tetapi kali ini Laura sedang berpegang teguh pada pendiriannya, konsep Laura kali ini adalah kenapa harus praktis dan mudah kalau ada yang ribet dan susah?
Dan yang membuat Jordan tambah pusing adalah entah makna apa yang bisa diambil dari kartu tersebut, tetapi Laura tidak ada bosannya ketika sudah melihat salah satu kartun favoritnya.
Sebenarnya Jordan sudah bosan ikut menonton kartun tersebut, tetapi mau bagaimana mana lagi, kalau bukan dirinya yang menemani gadis itu, lalu siapa? Bik Sum dan Pak Supri sudah habis waktunya berkerja, kedua paruh baya itu pastinya sudah memasuki kamar mereka, berbagi kehangatan suami istri tentunya.
Jordan tentunya ingin seperti itu, tapi kali ini ia harus berusaha, partnernya sedang tidak bersama dirinya.
Jordan mengelus sayang surai Laura yang sedang menyandar di bidang dadanya, gadis itu sepertinya belum merasakan hawa-hawa kantuk.
Terbukti dari matanya yang masih aktif melotot memandangi layar televisi, dan mulut yang tidak berhenti mengeluarkan suara.
Seharusnya gadis itu sudah merasakan hawa kantuk, mengingat makan malam tadi Laura makan lebih banyak dari biasanya, makan berlebihan bisa memberikan efek samping cepat mengantuk, bawaannya ingin tidur, namun sepertinya berbeda dengan Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spes Beatitudinis [ON GOING]
Teen Fiction[SATU FOLLOW, SATU BINTANG, & SATU KOMENTAR DARI KALIAN PARA PEMBACA, MENJADI ALASAN SAYA UNTUK SEMANGAT MENGETIK.] ⚠️GANTI JUDUL⚠️ "Apa memang benar, bahwa akan selalu ada pelangi setelah badai yang sangat buruk sekalipun?" ••• "Mamah sama Papah be...