[SATU FOLLOW, SATU BINTANG, & SATU KOMENTAR DARI KALIAN PARA PEMBACA, MENJADI ALASAN SAYA UNTUK SEMANGAT MENGETIK.]
⚠️GANTI JUDUL⚠️
"Apa memang benar, bahwa akan selalu ada pelangi setelah badai yang sangat buruk sekalipun?"
•••
"Mamah sama Papah be...
"Sabar, hidup juga ada ujian. Gak ada yang enak-enak terus. Pasti ada kerikil-kerikil yang menguji kita. Seperti, tanjakan, turunan, belokan, dan tikungan."
-Jordan Alghana.
🌻🌻🌻
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Cerita ini murni dari otak author Safala, no plagiat-plagiat!!!
Warning! Typo bertebaran dimana-mana, tolong di tandai apabila menemukan typo. Terimakasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻🌻🌻
Mengenaskan, itulah gambaran yang sedang dialami oleh sosok anak kecil.
Entah dirinya yang salah, atau orangtuanya yang tidak dapat mengajari anaknya untuk pandai berenang.
Alvaro, di umurnya yang masih belia, anak laki-laki itu belum lihai untuk berenang di kolam renang untuk orang dewasa. Jordan pernah mengajak keluarganya berwisata ke taman rekreasi air, tetapi anak kecil itu hanya mau menjelajahi kolam renang untuk anak-anak. Ia sama sekali belum memiliki keberanian untuk menyelam di kolam yang kedalamannya untuk orang dewasa.
Inilah akibatnya, kalau tidak ditanamkan sejak dini. Terombang-ambing di permukaan air, dengan tangan yang berusaha menggapai batas dinding kolam renang. Alvaro dengan susah payahnya menyebut kedua orangtuanya.
"Bila di depan nanti Banyak cobaan untuk kisah cinta kita Jangan cepat menyerah Kau punya aku ku punya kamu selamanya kan begitu. Untungnya teh mas bojo nggak neko-neko. Gak kayak anak jaman sekarang yang apa-apa suka ngeluh kalau dikasih cobaan." Bik Sum bersenandung ria dengan tangan yang sedang mengaduk bahan-bahan puding diatas kompor. Kini dirinya tengah membuat puding, lantaran lauk pauk untuk makan malam sudah dibuat oleh Nyonya, Yetta.
Namun ditengah-tengah aktivitasnya, Bik Sum mendengar suara asing dari belakang, karena penasaran dan tidak ingin terjadi apa-apa Bik Sum langsung menuju taman belakang, sebelumnya dirinya sudah mematikan kompor terlebih dahulu agar lebih aman.
Sampai di taman belakang Bik Sum memekik kelimpungan ketika di kolam renang terdapat tangan seseorang yang mengapung di atas air, dan suara minta tolong yang Bik Sum kenali suaranya.
Karena penasaran, Bik Sum menghampiri kolam renang tersebut, dan berdiri dipinggir kolam. Matanya membulat sempurna ketika melihat anak bontot majikannya yang sedang berusaha menggapai pinggir kolam. Dirinya sudah bisa menebak bahwa Alvaro benar-benar membutuhkan bantuan saat ini.