11. Memilih Calon.

162 6 1
                                    

"Jika kita takut mengambil peluang, kesempatan akan terbuang. Jika kita berani mengambil kesempatan, peluang akan terwujudkan."

-Arlan F P.

🌻🌻🌻

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cerita ini murni dari otak author Safala, no plagiat-plagiat!!!

Warning! Typo bertebaran dimana-mana, tolong di tandai apabila menemukan typo. Terimakasih.

 Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

Malam harinya, seorang gadis tengah bersiap-siap di dalam kamarnya, siapa lagi kalau tidak bukan adalah Laura.

Gadis itu tengah memilih-milih pakaian yang akan ia kenakan untuk keluar bersama sang Papah. Papahnya tadi mengajak dirinya untuk makan malam diluar, diluar dalam artian tempat, contohnya seperti rumah makan umum atau sebagainya, anggap saja dalam rangka Quality time Papah dan Anak.

Sudah hampir setengah jam Laura mengobrak-ngabrik isi lemarinya, tetapi tidak ada satu pun baju yang ia ingin gunakan, inilah yang dinamakan definisi tidak punya baju sebagian besar perempuan yang ingin berpergian selalu ingin tampil cantik, memuaskan, memukau, sempurna, dan perfect. Tapi---yang jadi permasalahannya, perempuan harus menghabiskan waktu hanya untuk memilih pakaian, sebenarnya dia punya banyak sekali baju, tetapi matanya itu seperti tertutup, dan berakhirlah mulut yang berkata kalau dirinya 'gak punya baju', itulah yang di alami Laura kali ini. Mungkin Jordan pun sudah lumutan menunggu putrinya yang tak kunjung selesai berdandan. "Argh! Baju segunung gini kenapa nggak ada yang cocok sih, berasa cuma punya satu baju doang ini mah namanya," gerutu Laura menatap beberapa baju yang sudah berantakan di atas kasur tidurnya.

"Kalau yang ini, berasa jalan sama pacar," monolog Laura menatap cermin dengan dress yang ia sedang cocokkan dengan tubuhnya.

Ia membuang asal baju tersebut, dan mengambil lagi salah satu baju yang berada di atas kasur. "Ini lagi, berasa kayak jalan sama Om-Om gue. Kalau pakai yang ini, gue dikira bukan Anaknya, malah menjerumus simpanannya Om-Om. Ogah banget, ogah!"

Karena kepalanya sudah mumet, alhasil gadis itu memilih salah satu koleksi Hoodie-nya dan celana jeans wanita bermerek kan Levi's. Ketika dua pilihannya sudah berada di tangannya, gadis itu melangkahkan kakinya menuju toilet guna untuk mengganti bajunya.

🌻🌻🌻

Dilain tempat. Makan malam sedang diselenggarakan di sebuah keluarga yang hanya beranggotakan tiga orang saja.

Spes Beatitudinis [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang