Chapther 05 || Play basketball with Jay

197 40 0
                                    

Jay park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay park

-o00o-

"nilaimu kali ini sangat jelek yoona kau harus banyak berlatih"

Aku menghembuskan nafas ku kasar mendengar ucapan Pak Taehyung. Aku kini sedang berada diruang guru, mendengar semua ocehan pak taehyung tentang nilai praktek ku yang sangat jelek.

Pak Taehyung itu guru olahraga di SMA Serim, minggu lalu ada praktek permainan basket yang harus dilakukan dan di antara semua siswa nilaiku lah yang paling jelek, kata pak taehyung sih seperti itu. Aku memang sangat ahli dalam pembelajaran lain tapi untuk Olahraga aku undur diri, aku sangat payah dalam bidang yang satu ini.

"Minggu depan ada ujian praktek yoona, saya akan suruh seseorang untuk mengajari kamu permain basket"

Mataku membulat sempurna.

"Mi-minggu depan pak?"

Pak taehyung mengangguk, "Jangan khawatir saya yakin kamu bisa"

"ta-tapi pak siapa yang ajari saya nanti?"

Pak taehyung tersenyum, "Jay park"

-o00o-

Aku berjalan cepat menuju toilet sambil menghentakkan kaki tentunya, Aku sangat kesal sekarang. Tanganku memutar kran air dengan kasar lalu membasuh wajahku dengan kasar. Ah aku sangat-sangat kesal sekarang.

Pak taehyung apa dia gila!? Dari sekian banyak pemain basket SMA Serim kenapa harus jay park!? Oh ayolah aku tidak ingin berhubungan dengan seorang jay park, anak nakal seperti dia tidak ingin kudekati, jay sangat menyeramkan sungguh!

Tapi bagaimana dengan nilaiku!?

Pak Taehyung membuatku gila.

"yoona-ya? Kenapa kau disini?"

Aku menoleh dengan wajah merah penuh air, melihat enjin yang sepertinya kaget melihat wajahku yang berantakan.

"apa yang terjadi yoona?"

Enjin mendekatiku, menangkup wajahku dengan tangan mungilnya, meneliti setiap wajahku hingga aku di buat kesal juga olehnya.

"Yak! Berhenti menyentuhku!"

Enjin mengernyit, "ada apa denganmu? Kenapa kesal sekali?" tanya enjin

Aku menghembuskan nafas kasar, "enjin-a tolong aku" ujarku memelas

"katakan saja aku akan membantumu"

Aku menggulum bibirku merasa tidak yakin apa enjin bisa membantuku atau tidak, "ajari aku cara tekhnik bola basket"

Enjin melotot, "jangan bilang ini karna ujian minggu depan yang di kasih pak taehyung?"

"kau tahu dari mana?"

DEAR DANIEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang