"Daniel!?"
"Daniel kau dimana?"
"Daniel!!"
"Yak kim daniel!!?"
Jay park, laki-laki itu terus pergi menelusuri setiap ruangan yang ada di rumah daniel, mencari-cari sosok sahabatnya itu.
Jay habis dari rumah sakit untuk mengambil obat daniel dari dokter jimin namun saat sampai di rumah daniel, laki-laki itu tidak ada.
"Apa dia pergi lagi bersama yoona?" Jay berguman pelan.
Ceklek..
Pintu utama rumah daniel terbuka menampilkan sosok yang sedari tadi jay cari.Jay terkejut lalu segera berlari menghampiri daniel, "Daniel kau kenapa!?"
Laki-laki itu segera membantu daniel berjalan dan mendudukkan sahabatnya di sofa.
Jay terlihat sangat khawatir, laki-laki itu bahkan berlari ke arah dapur untuk mengambil segelas air untuk daniel.
"Kau kenapa? Apa jantungmu kambuh lagi? kau lupa minum obat daniel? kemana saja kau?"
Napas daniel terlihat melemah, matanya tertutup seperti menikmati rasa sakitnya, wajah dan bibirnya sudah memucat, dahi dan rambutnya basa oleh keringatnya sendiri.
Namun di saat dirinya merasa sakit, daniel malah menyunggingkan seulas senyum. Laki-laki itu mencoba membuka sedikit matanya, melihat sahabatnya.
"Aku bersama yoona" Daniel berujar lemah.
Jay mengangguk, "Aku tahu"
Daniel tersenyum, matanya tak lagi kuay untuk sekedar menatap jay.
"Dia bahagia jay" Itu suara terakhir daniel sebelum kegelapan memenuhi penglihatan daniel seutuhnya.
"Daniel kau kenapa!?" Jay berusaha memanggil sahabatnya namun daniel seperti tidak bergerak sama sekali.
"Demi tuhan daniel ku mohon jangan seperti ini, kau ingin bersama yoona kan!?" Jay tak tahan air matanya seperti berlomba-lomba untuk turun.
Jay segera mengangkat tubuh daniel lalu membawa nya ke mobil tidak lupa jay juga memberitahukan keadaan daniel pada kedua orang tua nya.
Jay segera melajukan mobilnya ke rumah sakit, di setiap detiknya jay hanya berdoa kepada tuhan untuk tidak mengambil sahabatnya dari hidup nya.
-o00o-
"Yoona-ya ayo cepat bangun"Suara eomma dari luar kamarku membangunkan ku. Mataku melirik jam di dinding sudah pukul 8 pagi.
Mataku melotot saat sadar sebentar lagi jam nya pak yoongi akan segera di mulai, aku segera bangkit dari kasurku lalu bergegas membersihkan tubuhku.
Setelahnya memakai seragam sekolah, sedikit polesan make up di wajahku juga lipbalm pada bibirku, rambutku aku biarkan tergerai.
Sudah merasa rapi aku segera berlari ke lantai bawah untuk sarapan-
Ah tidak! Sepertinya sudah tidak ada waktu untuk sarapan.
"Eomma aku sudah siap ayo berangkat" Ujarku pada eomma.
Eomma yang sedang makan di meja makan pun mengetuk pelan kursi di sampingnya mengisyaratkan ku untuk segera duduk dan ikut sarapan bersamanya.
"Ayo sarapan dulu park yoona"
"Ah nanti saja, aku akan sarapan di sekolah eomma hari ini aku sudah sangat terlambat" Ujarku pada eomma.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR DANIEL [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Untukmu sang pengagum senja detak jantungku. Untukmu laki-laki sederhana yang mau menjadikan ku ratu. Untukmu laki-laki yang menaruh sejuta harapan dan meninggalkan sejuta rindu. Juga untukmu yang sekedar singgah. -Park Yoona...