Chapther 14 || Bertahan

175 48 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hallo semua <3!

Pada Kangen Daniel gak? Masih Setia sama Dear Daniel?

ehehehe maaf yah Ame lama Updatenya :( Hp Ame rusak jadi belum nulis beberapa waktu lalu. 

Ayok bantu dukung karya ame dengan  Vote & Komen selalu yah <3

Terima Kasih dan Happy Reading!!

_____


06:15 Pagi, daniel terbangun dari tidurnya. laki-laki itu meringis merasakan nyeri yang teramat sakit di dadanya.

Meringat dingin mulai memenuhi dahinya, wajah dan bibirnya memutih. Daniel meremas dadanya berharap rasa sakit yang dideritannya mengurang.

"akkhhhh" ringisan kesakitan keluar dari bibir daniel.

Matanya mencari-cari sebuah botol kecil berisi pil pereda rasa sakit. Daniel juga berusaha kuat untuk berdiri dari tempat tidurnya namun tubuhnya teratuh tak mampu menahan tubuhnya dengan rasa sakit yang di deritanya.

Daniel meringis menahan air matanya untuk tidak keluar, "tolong jangan kambuh sekarang" daniel berujar lemah sambil memegang dadanya yang tak berhenti nyeri.

Matanya melirik  jam dinding, sedikit legah kalah menyadari masih ada waktu untuk sekedar mencari pil pereda rasa sakit yang ia punya.

Laki-laki itu dengan sekuat tenaga berdiri mencari pil yang entah ia letakan dimana, daniel lupa menaruhnya dimana, hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah botol kecil berisi pil yang ia letakan di dalam kantong tas sekolahnya.

Namun sepertinya nasib buruk tengah menghampiri daniel, laki-laki itu meremas kuat botol kecil itu saat menyadari pil yang seharusnya berada di dalamnya menjadi kosong tak tersisa.

Daniel lupa meminta tambahan pilnya pada dokter.

Tangannya kembali meremas dadanya kuat, air mata mulai menetes dari pelupuk matanya. Daniel menangis, dadanya seperti terhimpit, nafasnya terasa sesak. 

Jika biasanya daniel hanya membiarkan rasa sakit itu bertahan lama untuk menyiksa tubuhnya tapi kali ini tidak! Daniel ingin sembuh, daniel tidak ingin sakit lagi, daniel punya alsan untuk sembuh.

Yoona, itu alasan daniel untuk sembuh!

Laki-laki itu tidak punya pilihan lain selain memberi tahu jay, sepertinya daniel akan kembali merepotkan jay lagi.

Dengan sisa tenaganya daniel meraih hp yang terletak di atas nakas tepat di samping tempat tidurnya. Mencari kontak jay dan langsung menghubunginya sebelum kegelapan merenggut penglihatannya.

Daniel pingsan tepat saat jay menjawab sambungannya.


-o00o-

DEAR DANIEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang