Chapter 01 || Awal Mula

600 73 5
                                    

2011 International Incheon Aiport

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2011 International Incheon Aiport.

Seorang gadis kecil berponi berusia sekitar 7 tahun itu tampak berbinar menginjakkan kakinya kembali di negeri kelahirannya setelah menghabiskan sekitar 2 tahun di Australia. Di sampingnya berdiri wanita cantik yang berperan penting dalam hidupnya, Jung Minah.

Gadis itu menoleh saat gengaman tangan ibunya terlepas dari tangan mungilnya. Matanya sayu menatap ibunya, "eomma, kenapa melepas tanganku?" suara menggemaskan itu keluar dari bibir tipisnya yang lucu.

Jung minah tersenyum lalu sedikit mengacak rambut putri nya, "duduklah di bangku itu yoona, ibu ingin ke kamar kecil" jung minah menuntun anaknya duduk di tempat duduk yang tersedia.

"Aku ikut saja, aku takut sendirian" ujar yoona

Jung minah kembali tersenyum, "hey siapa gadis di depanku ini? Apa dia benar-benar putrinya park daeyoung?" Jung minah memperlihatkan wajah menyelidik menatap yoona seakan menggoda

"eomma, aku sedang tidak ingin bercanda sekarang, aku hanya ingin ikut dengan mu" kekeh yoona kembali memegang tangan jung minah.

"park yoona dengarkan eomma, appa mu sebentar lagi sampai untuk menjemput kita kau tunggu disini saja sambil menjaga kooper jika kau ikut, appa mu tidak akan menemukan kita" jelas jung minah lembut

Yoona masih saja cemberut, "tapi eomma"

"eomma janji tidak akan lama yoona"

Perlahan yoona menganggukkan kepalanya walau wajahnya masih saja cemberut. Jung minah tersenyum mengecup pipi gembul yoona lalu pergi ke toilet yang agak sedikit jauh dari tempat yoona duduk.

Sudah sekitar 20 menit yoona menunggu, gadis itu mulai cemas bayangan ibunya yang akan meninggalkannya membuat tubuh gadis itu bergetar.

"kenapa eomma lama sekali? Appa juga belum datang" guman yoona yang perlahan mulai terisak. Gadis itu terus memandangi orang orang yang berlalu lalang melewati hadapannya, berharap dari sekian banyak orang-orang itu ada ibunya yang berjalan menghampirinya atau ayahnya yang sudah sampai untuk menjemput dirinya dan ibunya.

"apa yang terjadi?"

Yoona sedikit tersentak kaget saat tiba-tiba sebuah suara dari belakangnya menyahut begitu saja hingga muncul seorang anak laki-laki yang berdiri di hadapanya, memandang yoona bingung.

"kenapa kau menangis" laki-laki itu kembali bersuara namun yoona tetap diam masih merasa ketakutan di tinggal ibunya beberapa menit yang lalu.

Tidak mendapat balasan dari gadis di hadapannya, anak laki-laki itu sedikit berdecak kesal lalu mengambil tempat duduk di samping yoona.

"ada apa? Kenapa kau menangis? Aku bertanya kenapa diam saja? Apa kau sakit? Dimana sakitnya?"

Bukannya menjawab yoona malah tertawa pelan mendapati laki-laki di sampingnya yang begitu cerewet menurutnya.

"kenapa kau tertawa?" kembali anak itu menatap yoona bingung.

"kau banyak mengoceh seperti bebek hhahaha"

Anak laki-laki itu terdiam menatap yoona yang tertawa pelan memandangi dirinya.

"kau aneh"

Yoona berhenti tertawa, "maafkan aku, kau terlihat sangat lucu"

Anak laki-laki itu mengangguk, "tidak apa-apa tapi kenapa kau menangis?" kembali anak itu bertanya

"aku menunggu eomma" ujar yoona wajahnya kembali murung

"kemana eomma mu?"

"kata eomma dia pergi sebentar ke toilet dan aku menunggunya disini sambil menunggu appa ku yang datang menjemput kami tapi ini sudah 20 menit eomma appa ku tak kunjung datang aku ketakutan" jelas yoona matanya kembali berair memandang anak laki-laki di sampingnya.

"jangan menangis, aku disini menemanimu sampai eomma mu datang"

"apa kau sendirian?"

Anak laki-laki itu menggeleng, "tidak aku juga bersama eomma ku"

"lalu kemana eomma mu?"

"eomma pergi sebentar membeli minum untukku" jelas anak laki-laki itu dengan tenang

"apa kau tidak takut di tinggal sendirian?" yoona kembali bertanya

"tidak aku kan anak laki-laki kenapa harus takut?"

Yoona mencibir hendak ingin mengatakn sesuatu namun tertahan saat jung minah menyentuh pundaknya

"ah yoona maafkan eomma membuat mu menungg lama" jung minah meraih yoona memeluk putri semata wayangnya. Jung minah sedikit menyesal meninggalkan yoona sendirian karna asik bercerita dengan teman lamanya yang tak sengaja bertemu di depan toilet.

"eomma dari mana saja? Aku takut eomma meninggalkan ku sendirian"

"maafkan eomma" hanya itu yang jung minah katakan, matanya menangkap anak laki-laki di samping yoona.

"siapa dia yoona?" tanya jung minah

Yoona menoleh menatap anak laki-laki di sampingnya, "dia teman baru ku eomma dia yang menemaniku saat menunggumu" jelas yoona, senyumnya terukir menatap anak laki-laki di sampingnya.

"ah benarkah? Terima kasih kau baik sekali, siapa namamu?" jung minah tersenyum lembut menatap anak laki-laki itu.

"iya siapa namamu? Aku lupa bertanya?" lanjut yoona juga ikut bertanya.

Anak laki-laki itu membungkuk 90 derajat pada jung minah, "aku—"

"Donggyuu yaa!! ayo kesini mobil mu sudah menunggu!" teriak wanita tak jauh dari mereka.

Mereka bertiga menoleh melihat wanita itu yang melambaikan tangannya kearah mereka.

Anak laki-laki itu tersenyum menatap yoona, "aku pergi dulu eomma ku sudah memanggil, senang bertemu denganmu" ujar anak laki-laki itu yang berlalu dari hadapan yoona begitu saja setelah ibunya memanggil.

Dilihatnya anak laki-laki yang di panggil donggyu itu masuk kedalam mobil dengan ibunya, kaca mobilnya ia turunkan, tersenyum lebar ke arah yoona sambil melambaikan tangannya.

"JANGAN MENANGIS LAGI SAAT SENDIRI KAU TERLIHAT JELEK HAHAHA"

Itu teriakan lantang dari donggyu yang yoona dengar setelah anak laki-laki itu menghilang bersama mobilnya dari penglihatan yoona.

---

'Semenit bersamamu menciptakan berjuta bekas yang tak pernah pudar'

Park Yoona

DEAR DANIEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang