Chapther 24 || Secercar Harapan

137 33 2
                                    

1 Jam...

2 Jam...

3 Jam...

Gadis itu hanya diam sambil memandang wajah tampan di depannya yang benar-benar tertidur pulas tanpa ada niatan untuk bangun.

Mungkin dia sudah lelah dengan kehidupan nya hingga enggan untuk membuka mata barang sedetik pun.

Yoona tersenyum tipis, satu tangan gadis itu meraih tangan daniel untuk ia genggam. Setelah lama hanya berdiam diri sambil memandang wajah daniel, gadis itu mulai bersuara.

"Masih belum mau bangun?" Guman yoona pelan.

Hanya ada dirinya dan daniel di sini, jay sedang berada di sekolah.

"Sudah 4 hari aku di sini, kau pasti marah jika melihatku tidak pergi ke sekolah." Yoona terkekeh pelan di akhir kalimat.

Yah, setelah kejadian yoona di bully gadis itu tidak berani pergi ke sekolah, yoona trauma, selama ini yoona memang jarang bahkan tidak pernah di bully wajar gadis itu merasa ketakutan.

Yoona tidak seberani yang terlihat.

"Kau tidak mau bangun daniel?"

Tidak ada jawaban, hanya suara detak jantung daniel yang menghiasi seluruh sudut ruangan.

"Kau pasti sedang bermimpi" Yoona masih saja berbicara, seolah sedang bercerita dengan mahluk tampan di depannya.

"Apa mimpi mu indah?"

Masih tidak ada jawaban.

"Kau tidak mau bangun ku tebak pasti mimpi mu sangat indah" Yoona lagi-lagi tersenyum di akhir kalimatnya.

Sekuat tenaga gadis itu menahan tangisan nya agar tidak keluar.

"Ah iya aku baru saja membeli ini daniel"  Yoona mengambil sesuatu dari dalam tas nya.

Sebuah gantungan kaca berbentuk botol yang berukuran mini berisi 2 bunga dandelions, terlihat sangat lucu.

"Aku beli ini untuk mu" Yoona memperlihatkan gantungan itu dengan wajah yang berseri-seri.

"Aku beli 3 daniel satu untukmu, satu untuk jay dan satu untuk ku"

"Kalau kau bangun nanti akan ku pasangkan ini di tas sekolah mu yah" Ujar yoona lagi.

"Lihat punyaku sudah aku pasang" Gadis itu perlihatkan gantungannya yang sudah ia pasangkan di resleting tas miliknya.

"Punya jay akan kuberi jika dia sudah sampai di sini"

"Punya mu ku letakan di sini yah daniel" Ujar yoona lalu meletakan gantungan itu di atas nakas tepat di sebelah brankar daniel.

Yoona menghembuskan nafas nya kasar, pura-pura bahagia ternyata sesulit ini.

Gadis itu memandang wajah danil lagi.

Yoona memejamkan matanya mendengar suara jantung daniel yang berasal dari monitor.

Gadis itu terlihat menikmati setiap irama jantung daniel yang terdengar lemah dan melambat.

Yoona membuka kedua matanya gadis itu mendorong kursi nya agar lebih mendekati daniel.

"Aku lelah boleh aku tidur di sampingmu?" Yoona berujar pelan.

Gadis itu melipat kedua tangannya di atas brankar daniel, tepat di sebelah tangan daniel berada, kemudian gadis itu mulai menyandarkan kepalanya di atas lipatan tangannya.

"Kau tidak mau mengajak ku untuk ikut tidur bersama mu daniel?" Guman yoona pelan.

Pertahanan yoona runtuh, air mata yang sedari tadi ia tahan keluar sudah.

DEAR DANIEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang