Huft!
Stok susu pisang ku habis lagi.
Aku menutup lemari es dengan wajah cemberut. Ah aku lupa memeriksa stok susu pisangku, padahal aku sedang ingin sekali meminum itu!
Jika sudah begini aku harus ke tokoh untuk membeli, kebetulan sekali aku juga ingin memakan tteokbokki. Aku segera meraih cardingan ku lalu turun dari tangga. Eomma sepertinya lembur jadi belum pulang ke rumah.
Tidak lupa memberi pesan pada eomma bahwa aku sedang keluar takut nya eomma sudah di ruma sejak aku pergi.
Disekitar rumahku ada toserba jadi aku hanya berjalan kaki, tidak jauh hanya beberapa meter saja.
Saat sampai aku kembali menghembuskan nafasku, toserba nya tutup. Sepertinya aku harus mencari tokoh tokoh yang lain, dan untungnya ada hanya saja sedikit jauh dari rumahku tapi tak apa aku rela berjalan lebih jauh hanya untuk susu pisang.
Setelah selesai membeli banyak stok susu pisang juga beberapa bungkus tteokbokki aku melihat di depan toserba ada yang menjual Corndog, keliatan nya lezat jjadi ku putuskan untuk menghampiri si penjual Corndog itu.
Mataku berbinar kala melihat ada berbagai macam variasi Corndog, ada Corndog berisi keju, sosis dan cokelat.
"ajjhussi bungkus kan aku dua Corndog keju" ujarku pada ajjhussi penjual Corndog.
Antrian yang membeli sepertinya semakin banyak, untung saja aku sudah lebih dulu memesan dan tidak butuh waktu lama dua Corndog sudah berada di tanganku. Aku hampir kesusahan memakan nya karena tanganku yang lain juga memegang kantong belanjaan.
Aku berjalan pulang sambil menikmati Corndog yang tadinya ku beli, angin malam berhembus cukup kencang. Aku yang terlalu lelah untuk berjalan itu pun berhenti di taman yang berada tidak jauh dari rumahku, tinggal beberapa menit rumah sudah dekat tapi aku terlalu lelah, satu Corndog ku saja belum habis belum lagi yang satunya, jadi kuputuskan untuk menikmati Corndog ini sebelum sampai di rumah.
Taman nya tidak terlalu sepi, banyak kalangan remaja yang sedang berkencan, aku mendengus karena menyadari hanya aku lah yang sendiri disini.
Ketika sedang menikmati corndog ku sebua bola tiba-tiba bergelinding dan berhenti tepat di hadapan ku. Aku meraih bola itu lalu mencari-cari siapa pemilik bola basket ini, namun tidak ku temukan hingga sebua suara mengejutkan ku.
"Berikan!"
Aku menoleh sedikit membeo bahwa melihat daniel yang berjalan menghampiriku.
"i-ini bola mu?" tanya ku memastikan
Daniel tidak menjawab laki-laki itu justru langsung mengambil alih bola nya dari tangan ku lalu berbalik pergi meninggalkan ku tanpa sepatah kata pun.
Aku yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dengan cepat mengambil barang-barang ku lalu menyusul daniel yang berjalan menuju lapangan basket di dekat taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR DANIEL [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Untukmu sang pengagum senja detak jantungku. Untukmu laki-laki sederhana yang mau menjadikan ku ratu. Untukmu laki-laki yang menaruh sejuta harapan dan meninggalkan sejuta rindu. Juga untukmu yang sekedar singgah. -Park Yoona...