"Yoona?"
"hey park yoona?"
"Yoona bangun" Jay terus memanggil yoona dengan lembut, gadis itu tertidur saat beberapa jam lalu tidak berhenti menangis di samping daniel.
Jay tidak tega melihat yoona, gadis itu tidak mau berhenti menangis sambil menyalahkan dirinya sendiri.
Jay tersenyum tipis melihat yoona yg menggeliat seperti anak kucing.
Kedua bola mata gadis itu terbuka sempurna. Matanya sayu terdapat bekas air mata di sana, kedua kantung matanya juga terlihat bengkak. Hidung nya memerah.
"Ayo pulang biar ku antar" Ujar jay lembut.
Yoon menggeleng, kedua tangan gadis itu meraih satu tangan daniel untuk genggam, "Aku mau disini menjaga daniel" Ujar yoona.
"Ini sudah malam yoona, besok kau bisa kesini lagi" Tutur jay lembut, berusaha membujuk gadis itu.
Yoona menunduk, "Kalau daniel bangun bagaimana jay?"
Satu tangan jay terangkat mengusap puncak kepala yoona, "Kalau daniel bangun dia pasti akan menunggu ku di sini yoona" Jay masih berusaha membujuk yoona.
"Tapi--"
"Ayo pulang, ibumu pasti menunggumu di rumah"
Ah iya yoona lupa memberitahu ibu nya, kang minah pasti sangat khawatir.
Yoona akhirnya mengangguk pasrah, gadis itu segera berdiri dari duduknya, melepaskan tangan daniel yang ia genggam dengan berat hati.
"Kau akan menjaganya kan jay?"
Jay mengangguk, "Selalu"
Yoona sedikit mengukir senyuman tipisnya mendengar ucapan jay, kedua nya keluar dari ruang rawat daniel.
"Besok jangan pergi sendiri yoona, nanti biar ku jemput" Ujar jay.
"Tidak perlu-"
"Ini perintah daniel"
Mendengar penuturan jay, yoona akhirnya mengangguk. Padahal gadis itu hanya tidak ingin merepotkan jay.
-o00o-
08.15 Serim High SchoolMobil jay sudah terparkir rapi di tempat parkiran SMA Serim.
Yoona keluar dari mobil jay di susul laki-laki itu, Tentu kedua nya menjadi pusat perhatian semua siswa/i.
Sipa yang tidak kenal jay park? Laki-laki tunggal kaya raya yang di kenal tampan ba dewa juga di takuti semua orang.
Ini kali pertama jay membawa seorang gafis menggunakan mobilnya terlebih lagi itu Park Yoona, Gadis pintar dan unggul kebanggaan SMA Serim.
Yoona menghembuskan nafasnya, ini yang ia hindarkan, menjadi pusat perhatian semua orang membuatnya benar-benar risih.
Gadis itu sebenarnya sudah mengatakan ada jay bahwa ia ingin pergi menggunakan bus saja namun karena jay yang terus memaksa membuat yoona akhirnya menyerah.
Yoona melihat jay, "Kau tidak ingin ke kelas?" Tanya yoona setelah melihat jay hanya diam saja.
Jay menggeleng, "Tidak" Ujar jay singkat, laki-laki itu berubah kembali dingin, tidak seperti waktu berbicara dengan yoona kemarin, terdengar sangat lembut dan penyayang.
"Lalu kau mau kemana?" Tanya yoona lagi.
"Rooftop" Ujar jay lalu sedikit melirik yoona menggunakan ekor matanya, "Cepatlah ke kelas atau kau akan terlambat" Ujar jay lalu pergi begitu saja meninggalkan yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR DANIEL [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Untukmu sang pengagum senja detak jantungku. Untukmu laki-laki sederhana yang mau menjadikan ku ratu. Untukmu laki-laki yang menaruh sejuta harapan dan meninggalkan sejuta rindu. Juga untukmu yang sekedar singgah. -Park Yoona...