Jay Park : Vote dan komen yah, Jangan hanya membacanya❤
-o00o-
Ini sudah hari ke-3 daniel tidak ada kabar juga jay yang sudah tidak lagi melatihku. Entah kedua laki-laki itu kemana, daniel yang tidak ada kabar dan jay yang selalu menghindar saat berpaspasan dengan ku.
Apa dia marah padaku saat kelakuan kasarku tempo hari? Apa perasaannya se-sensitif itu?
Jay tidak lagi mengajariku sejak tempo hari, kini yang melatihku adalah heeseung, latihannya berjalan lancar, heeseung juga banyak mengeluarkan lelucon, berbeda sekali dengan jay yang sangat datar dan mengesalkan.
Sesuai dengan apa yang di katakan jay waktu itu, pak taehyung benar-benar memajukan jadwal ujian nya dan hari ini lah ujian nya di mulai. Teman-teman sekelas ku sudah banyak yang berkumpul di lapangan menunggu pak taehyung datang.
Jangan tanyakan apa yang sedang ku lakukan, karena yang kulakukan hanya duduk malas di rerumputan hijau sambil memandang teman-teman kelasku yang bermain bebas di lapangan besar ini.
Ohiya kami melakukan praktek di lapangan outdoor karena lapangan indoor sedang di pakai oleh kaka tingkat jadi kami akan melakukan ujian disini.
Aku mengernyit melihat cho enjin dan jake yang asik bermain sambil berlarian saling mengejar. Cho enjin? Sejak kapan gadis itu mengeluarkan tawa sebebas itu ketika bersama jake? Mereka sudah seperti orang yang habis berkencan, apa jangan-jangan mereka berdua sudah berkencan? Ah terserah mereka saja.
Hey! Jangan katakan aku cemburu, aku memang pernah bilang menyukai jake karna dia termasuk tipe ideal ku, tapi jika aku dan jake memang tidak di takdir kan bersama yasudah aku tidak masalah.
"anak-anak silahkan berkumpul ke tengah lapangan bapak akan mengambil absen lalu maju mempergakan semua tekhnik yang bapak sebut"
Aku berdiri dari duduk ku lalu mulai berkumpul bersama teman-teman ku ketika pak taehyung datang sambil berujar.
Pak taehyung mulai memanggil satu persatu nama teman-temanku sesuai urutan absen, cho enjin sudah maju melakukan praktek nya, aku sedikit di buat kagum karena enjin yang berhasil melakukan prakteknya dengan sempurna, itu membuat ku sedikit takut jika nanti saat giliran ku aku malah gagal.
"Yoona-ya kau takut?"
"ah heeseung-a tidak aku-aku hanya sedikit gugup" ujar ku pada heeseung yang berdiri di sampingku.
"jangan gugup kau bisa, latihan mu saja sudah sangat keren"
"heeseung-a berhenti memujiku kau membuatku semakin gugup"
Heseeung terkekeh, "Tenang saja ini hanya praktek bukan ajang pencari jodoh"
"heseeung-a bagaimana jika nanti aku salah melakukan salah satu gerakannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR DANIEL [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BARU BACA] Untukmu sang pengagum senja detak jantungku. Untukmu laki-laki sederhana yang mau menjadikan ku ratu. Untukmu laki-laki yang menaruh sejuta harapan dan meninggalkan sejuta rindu. Juga untukmu yang sekedar singgah. -Park Yoona...