12. Gelisah.

4.3K 400 17
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy rading😍

Cinta bukan tentang satu rasa saja, tapi ada dua rasa yang harus disatukan dan dimanakan cinta
❤❤❤

Kalea turun dengan wajah kusut, warna hitam disekeliling matanya membuat ziena heran apa yang terjadi dengan anak gadisnya itu.

"Teteh nggak tidur ya tadi malam?" Tebak ziena membuat kalea yang sedang meminum susu langsung terhenti.

"Hmm" gumam kalea.

Ziena menarik nafas pelan, lalu duduk disamping kalea menatap penampilan putrinya itu dari atas sampai bawah tidak ada yang beres.

"Teteh kenapa, ada masalah, pasti gelisah sampai-sampai nggak bisa tidur gini" ujar ziena.

"Teteh nggak bisa tidur bunda" ujar kalea sedih.

"Masih gara-gara bintang?" Tanya ziena.

Kalea mengangguk.

"Teteh beneran suka sama bintang, sampai nggak bisa tidur gini?" Tanya ziena. Kalea diam.

"Bunda kalea nggak tau, tapi kalea nggak bisa tidur gara-gara itu" ujar kalea misuh-misuh.

Ziena tersenyum.

"Assalamualaikum" salam saga dari luar.

"Waalaikumsalam" jawab ziena.

"Kok cepat amat pulangnya ga? Tanya ziena melihat saga pulang siang, biasanya saga akan pulang satu jam sebelum sang papa pulang. Karena peraturan dari saka, saga harus ada dirumah sebelum saka tiba dirumah kalau tidak semua fasilitas saga akan dicabut.

"Saga lagi males main bun" jawab saga duduk disamping ziena memeluk ziena erat.

"Awas ah, bunda mau masak" ujar ziena menepuk tangan saga dilehernya.

"Eh iya saga lupa, didepan ada tamu, nyari teteh" ujar saga.

"Siapa?" Tanya kalea.

"Lihat aja sendiri" acuh saga.

Kalea berdecak, ia pergi kedepan melihat siapa yang datang. Jantung kalea berdetak lebih kencang, matanya memanas.

"Hai sayang" sapa bintang.

Kalea memutar langkahnya cepat, ia sedang tidak ingin bertemu dengan bintang saat ini.

"Loh, kok malah balik, lea? kaleaa!!" Pangil bintang.

Ziena yang melihat tingkah kalea tersenyum lalu menghampri bintang yang sedang kebingungan dengan tingkah kalea.

"Eh, bintang kapan datang?" Tanya ziena duduk disamping bintang

"Baru kak" jawab bintang.

"Kamu kenapa kok bingung gitu mukanya?"tanya ziena

"Itu kalea kenapa?" Tanya bintang.

"Dia lagi cemburu" ujar ziena.

"Cemburu?" Beo bintang.

Ziena mengangguk.

"Sama siapa, kalea punya pacar?" Tanya bintang.

"Nggak, tapi pas dia lihatin foto cowok itu, ya jadi uring-uringan, nggak bisa tidur" jelas ziena menahan senyumnya.

"Siapa sih kak cowok itu?" Tanya bintang

"Kakak pinjam hp bentar, kakak nggak ada fotonya tapi foto itu post di isntagram soalnya, pinjam bentar coba kakak cari" ujar ziena.

Bintang memberikan phonselnya pada ziena, ziena mencari nama instagram yang sempat yang dilihatkan kalea waktu itu.

"Ini nih orangnya, yang buat kalea uring-uringan dan gelisah nggak menentu" ujar ziena memperlihatkan gambar yang ada di phonsel ziena.

Bukanya kaget bintang malah tersenyum memandang ziena.

"Serius kalea cemburu gara-gara foto itu?" Tanya bintang ziena mengangguk.

"Bujuk sana, jelasin baik-baik sama kalea" suruh ziena.

"Tapi kalea ada dikamar" ujar bintang agak ragu.

"Ya udah sana bujuk, tapi jangan macam-macam, di kamar kalea ada penyadap suara yang terhubung langsung sama papanya" ujar ziena.

Bintang mengangguk lalu naik kelantai atas ia mengetok pintu kamar kalea, perlahan bintang membuka pintu kamar pelan.

"Apa?" Ketus kalea.

"Kamu kenapa, kok malah ningalin saya gitu aja?" Tanya bintang

"Nggak ada, malas aja ketemu kakak" ujar kalea tetap fokos dengan leptop didepanya.

"Kenapa malas ketemu saya, emangnya kamu nggak kangen sama aku?" Tanya bintang berdiri didepan belakang kalea

"Nggak tuh" santai kalea.

"Yakin!!" Goda bintang.

"Apaan sih, sana keluar?" Kesal kalea.

"Tapi saya rasa ada yang cemburu sampai-sampai nggak bisa tidur" sindir bintang.

"Dih, ngomong apaan sih, gaje banget" ujar kelea salah tingkah.

"Kamu cemburu kan?" Tanya bintang.

"Nggak?" Elak kalea.

"Kata orang kalau udah cemburu berarti kamu udah cinta, kamu udah cinta kan sama saya?"

"Jangan ngarep" garang kalea.

"Ya sudah, kamu tau waktu saya jalan sama nilam waktu itu, dia sempat menyatakan perasaanya sama saya, tapi saya belum jawab" ujar bintang membuat kalea melotot.

"Kenapa nggak jawab, kan tinggal jawab iya" ujar kalea santai.

"Maka dari itu saya datang kesini, buat nanya kalau kamu cinta nggak sama saya, kalau iya saya tolak dia, tapi kalau bukan terpaksa saya terima dia" ujar bintang membuat pergerakkan tangan kalea terhenti.

"Jadi kamu mau nggak jadi istri saya?" Tanya bintang.

Kalea diam, ia masih belum yakin dengan perasaanya, tapi disisi lain, ia tidak suka melihat bintang bersama perempuan lain.

"Gimana?" Tanya bintang.

Jantung kalea semakin berdetak lebih kencang saat kalea melihat pangilan masuk di phonsel bintang dengan nama nilam.

Bintang tersenyum, melihat raut wajah kalea yang berubah pucat saat melihat pangilan nilam yang masuk.

"Ya sudah, nampaknya perjuangan saya cukup sampai disini saja, saya harus angkat telvon nilam dulu untuk mengatakan iya" ujar bintang sedih lalu mengambil phonselnya dan menerima pangilan nilam.

Kalea yang melihat bintang yang keluar dari kamarnya, perasaanya semakin was was.

"Iya aku mau" jawab kalea cepat setelah mengumpulkan semua keberanian yang ada dalam dirinya.

*****

Mohon maaf, part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan.  Jika ingin mendapatkannya cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya atau bukunya. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis atau bisa hubungin.
081270397821.

#warning.
Cerita ini dibagi menjadi tiga jilid dan untuk buku yang sudah terbit, itu jilid pertama. Dua dan tiga sedang menyusul..

SKRIPSI or RESEPSI. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang