44. kesabaran angga.

4.8K 420 24
                                    

Happy reading😍

Hal yang begitu sering dialami orang lain, kini aku juga merasakan.
❤😍❤

Kala duduk di kursi kebesaranya menikmati jam istirahat sambil mengusap perutnya yang sudah memasuki sepuluh minggu, semenjak hamil badanya memang terkadang lebih mudah lelah.

"Dokter mau ikut saya ke kantin nggak?"tanya mifta usai membereskan pekerjaanya.

"Boleh deh mif, saya juga lapar soalnya" ujar kalea berdiri lalu mengambil dompet dan HP nya.

Senyum kalea tidak pernah luntur saat mendengarkan cerita mifta, perempuan ini begitu lucu saat bercerita.

"Dok itu kayaknya dokter angga habis siap operasi ya" tanya mifta saat melihat angga yang berjalan kearah mereka yang masih mengunakan baju OK. Kalea tersenyum melihat angga.

"Udah siap operasinya?" Tanya kalea. Angga menganguk mengusap perut sang istri.

"Kamu udah makan?" Tanya angga.

"Ini baru mau kekantin mas" ujar kalea.

"Jangan makan sembarangan ya, ingat anak saya ada disini"ujar angga menunduk mencium perut kalea. Mifta yang ada diantara mereka membuang muka asal.

"Ih, malu ada mifta ini" angga menatap mifta tersenyum.

"Mifta saya minta tolong boleh?"

"Boleh dok"

"Tolong kamu pasti'in mamanya anak saya makan makanan yang aman ya" pesan angga.

"Ish nggak usah dengerin mif"

"Dokter tenang aja, dokter kalea aman sama saya" ujar mifta yakin.

"Sebagai gantinya kamu boleh pesan apa pun di kantin tingal sebut nama saya aja, nanti saya yang bayar" ujar angga membuat mifta berbinar seketika. Makan gratis.

"Dokter serius?" Tanya mifta tidak percaya

"Saya serius, tapi sebagai gantinya kamu harus jagain mama anak saya ya" pesan angga.

"Dokter tenang aja. Aman kalau sama saya mah"

"Udah ah sana ganti baju dulu, yuk mif, saya udah lapar" ujar kelea menarik tangan mifta.

"Makan makanan yang sehat yang!" Pekik angga.

"Dokter angga kok sweet banget sih dok" puji mifta. Kalea hanya tersenyum menangapi ucapan mifta.

***
Kalea melihat jam ditanganya, sudah satu jam lebih ia menunggu angga di parkiran, semenjak ia hamil angga memang lebih posesif padanya, tidak boleh ini itu, makan pun harus melapor padanya dulu.

"Huf kok lama sih?" Sebal kalea saat angga didepanya.

"Maaf ya, tadi ada pasien" ujar angga mengusap lembut rambut kalea.

"Ya ayuk masuk, panas tau mas" kesal kalea.

Angga meringis, lalu masuk kedalam mobil dan menjalankan cepat.

"Jangan marah dong yang, kan aku nggak sengaja" bujuk angga sesekali melirik kearah kalea. menjalankan mobilnya.

"Nggak marah kok" ketus kalea.

"Kalau nggak marah, lihat sini dong" bujuk angga.

"Nggak mau" tolak kalea yang masih menatap kejalanan.

"Sabar ngga istri lo lagi labil" batin angga.

"Kok nggak mau, kataknya nggak marah" ujar angga.

"Aku nggak mood liat muka kamu" ketus kalea.

Angga membulatkan matanya mendengar ucapan kalea.

"Aku ganteng lo yang, orang-orang dirumah sakit aja kalau aku lewat nggak berkedip" ujar angga bangga.

"Hiks hiks, kamu niat selingkuh ya mas hiks" tangis kalea

Angga menghentikan mobilnya lalu beralih pada kalea.

"Eh jangan nangis dong yang, aku nggak ada niat selingkuh yang dikit pun, suer deh" ujar angga mengangkat dua jarinya.

"Hiks hiks aku udah nggak cantik lagi ya hiks"

"Eh, cantik kok yang, cantik banget malah" ujar angga.

"Terus kenapa kamu bilang kalau kamu lewat orang di rumah sakit nggak berkedip, itu kan hiks tandanya kamu mau selingkuh" ujar kalea sesugukan.

Angga diam ditempatnya, tidak tau harus berbuat apa, mood ibu hamil memang ajaib. Padahal ia hanya bilang orang-orang bukan cewek-cewek kenapa istrinya itu malah menyimpulkan kalau ia ingin selingkuh.

"Nggak kok yang, aku sayangnya cuma sama kamu, mana mungkin aku selingkuh" ujar angga ingin memeluk kalea tapi kalea cepat menghindar.

"Jangan peluk peluk, aku lagi ngambek" mengembungkan pipinya.

Angga yang melihat merasa gemas sendiri, kalau saja kalea tidak sedang hamil ingin rasanya ia mendekap dam mencium pipi istrinya itu tampa ampun

"Ya udah maaf ya, kita pulang ya" ujar angga lembut.

"Aku mau nggak mau pulang kerumah, aku mau pulang ke tempat bunda" ujar kalea membuat angga menoleh kearah kalea.

"Kita pulang kerumah aja ya yang" bujuk angga.

"Nggak mau, kerumah bunda ya kerumah bunda hiks" kalea kembali mengeluarkan air matanya. Angga menarik nafas lelah. Lagi-lagi ia tidak dapat berbuat apapun kalau sang istri sudah mengeluarkan air matanya.

"Ya udah kita ketempat bunda" ujar angga mengalah. Kalea tersenyum lalu memeluk angga dari samping.

"Makasi mas" angga tersenyum saat melihat kalea tersenyum. Padahal sisa air matanya masih ada dieajahnya, tapi dengan mudahnya wanita itu tersenyum.

"Kamu labil banget sih yang yang" lirih angga.

Kalea menoleh kearah angga saat dirinya merasa mendengar sesuatu.

"Kamu ngomong apa mas?" Angga menengang ditempatnya lalu tersenyum pada sang istri.

****

Mohon maaf, part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin mendapatkannya cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya atau bukunya. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis atau bisa hubungin.
081270397821.

#warning.
Cerita ini dibagi menjadi tiga jilid dan untuk buku yang sudah terbit, itu jilid pertama. Dua dan tiga sedang menyusul..

SKRIPSI or RESEPSI. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang