40. Madu.

5.6K 415 123
                                    

Happy reading😍

Madu bagi perempuan adalah hal pahit yang sulit untuk ia terima.
❤❤❤

Semingu berlalu, kalea baru pulang dari rumah sakit dan langsung berkutat didapur bukan tidak memiliki ART, hanya saja ia ingin memasak untuk sang suami.

"Non, ada yang bisa saya bantu?" Tanya perempuan paruh baya yang bernama asih itu.

"Ah, nggak usah mbok, ini tingal dikit lagi kok" ujar kalea tersenyum.

"Ya udah kalau gitu, mbok kebelakang dulu, kalau butuh bantuan pangil aja ya non" ujarnya beranjak ke belakang.

Masakanya sudah tertata rapi dimeja makan, ia beranjak kekamar untuk membersihkan diri. Baru beberapa langkah, langkah kalea terhenti saat merasakan pelukan dari belakang.

"Astafirullah mas, bikin aku jantungan aja" ujar kalea menoleh kebelakang melihat pelakunya.

"Hehehe, maaf yang soalnya aku kangen sih" ujar angga mengiring kalea menaiki tangga tampa melepaskan pelukan itu.

"Dih bisa banget, itu mulut bohongnya, kangen dari mana, setiap hari kita ketemu" cibir kalea.

Angga tertawa.

"Tapi kan dirumah sakit hari ini kita nggak ketemu" ujar angga sambil mencium pipi kalea.

"Ish, awas ah, ini nanti kita jatoh kalau naik tangga begini, aku nggak mau mati muda ya mas" ujar kalea melepaskan pelukan angga.

Bukanya melepaskan angga malah semakin mengeratkan pelukanya.

"Saya juga nggak mau kamu mati muda, nanti saya jadi duda hot lagi, kan enak" ujar angga berlari mendului kalea sebelum kalea mengamuk padanya.

"MASS ANGGA!!" Teriak kalea kesal.

"Sabar kalea sabar, dia suami lo nggak boleh mengumpat, dosa" ujar kalea sendiri mengusap dadanya.

Kalea masuk kedalam kamar menyiapkan segala kebutuhan angga. Angga keluar dari kamar mandi sambil menatap kalea jahil.

"Kenapa liat-liat" sebal kalea.

Satu sikap yang baru kalea tau usai menikah adalah, sikap jahil pria itu sama halnya dengan saga. Sangat menyebalkan.

"Cuma liat dong yang, emang nggak boleh?" Tanya angga.

"Nggak boleh, kalau mau lihat bayar, nggak ada yang geratis didunia ini" ujar kalea masuk kekamar mandi.

Angga terkekeh melihat sang istri yang sedang kesal, mengemaskan pikirnya.

Usai makan malam, kalea maupun angga kembali dengan aktifitas masing-masing, jika angga di ruang kerjanya kalea lebih mememilih rebahan dikasur sambil membaca novel.

Sesekali senyum kalea timbul saat membaca adegan yang uwuuwu.

"Yang" ujar angga dengan wajah lesunya langsung memeluk kalea, menjadikan perut kalea sebagai bantal. Kalea yang menyadari wajah sang suami yang tidak bersahabat menaruh buku yang ia baca.

"Kenapa hum?" Ujar kalea mengusap rambut angga kebelakang.

"Capek"

Kalea menarik nafas leleh, angga memang anak tungal dengan harta berlimpah. Tapi dibalik harta tersbut begitu banyak usaha dibelakangnya. Dan itu di tangani angga sendiri. Sedangkan sang ayah hanya mengelola satu perusahan saja.

"Jangan di fosir kali kerjanya, kamu nggak akan rugi kalau cuti sehari" ujar kalea.

"Hm, tapi besok ada meeting di kantor pagi, siangnya aku ada operasi" keluh angga.

SKRIPSI or RESEPSI. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang