24. Bahagiamu Sakitku.

4.3K 386 52
                                    

Happy reading😍

Cinta atau tidaknya saya bukan urusan anda.
❤❤❤

Kalea sedang sibuk dengan laporan ditanganya, ia nampak cantik dengan jas putih yang melekat padanya.

"Le?" Pangil nono.

Kalea menoleh tapi kembali fokos pada laporan ditanganya.

"Aduh alamat keluar uang ini mah" lirih kalea.

"Woi jubaidah anaknya markonah cucunya maimunah diam baek" ujarnya heboh didepan mengundang perhatian pengunjung kantin.

"Ish lo kok heboh amat sih?" Ujar kalea menarik nono duduk.

"Lagian lo dipangil diam aja" ujar nono cemberut.

"Kenapa?" Tanya kalea.

"Gue mau nanya galang sama jujun mana?" Tanya nono.

"dia noh sibuk di UGD" ujar kalea.

"Ngapain?" Tanya nono.

Kalea menarik nafas lelah, lalu menutup kasar laporan yang sedang ia baca.

"Nanganin pasien yang keracunan makanan" jelas kalea.

"Ngapain harus berdua sih?"

"Lo ya! Sedangkan itu aja masih kekekurangan, lo nggak ada ke UGD?" tanya kalea.

Nono menggeleng.

"Gue capek, bantuin dokter gunawan operasi, jadi nggak sempat ke sana"ujar nono.

"Emang berapa banyak yang keracunan makanan?" Tanya nono lagi.

"Lima ratusan lah, dan gue dengar barusan masih ada yang datang lagi dengan kasus yang sama" ujar kalea.

"Lah lo kok nggak bantuin mereka sih?" Tanya nono.

"Tadi gue udah sempat turun, tapi dokter rendi bilang nggak usah, soalnya nanti gue mau bantu dia visit pasien anak-anak" jelas kalea.

"Misi" ujar seseorang membuat nono dan kalea menoleh.

"Eh dokter angga" sapa nono sedangkan kalea hanya tersenyum.

"Boleh saya duduk disini?" Tanya dokter angga.

Dokter angga adalah dokter spesialis penyakit dalam ia baru berumur 29 tahun, mata hitam, alis tebal, hidung mancung, ditambah kulit putih bersih membuat ia banyak digandrunggi banyak wanita.

"Silahkan dok" ujar nono.

Angga pun duduk disamping kalea, kalea hanya diam sedikit memberi jarak antara mereka.

"Kamu kalea, dokter coas yang dibimbing dokter rendi?" Tanya angga

"Iya dok, kenapa ya?" Tanya kalea tersenyum ramah.

"Nggak saya hanya mau membuktikan benar atau tidaknya omongan orang-orang" ujarnya ambigu.

"Maksud dokter?" Tanya kalea.

"Iya semenjak kamu kamu masuk rumah sakit ini, kamu selalu menjadi bahan omongan para dokter ataupun pegawai rumah sakit lainya" jelas angga

"Omongan apa ya?" Tanya nono penasaran.

Sebelum menjawab angga tersenyum manis menatap kalea.

"Omongan kalau kalea itu cantik dan pintar" ujar dokter angga membuat kalea membuang muka kearah lain.

"Dokter telat, dokter nggak tau aja kalau di kampus, siapa sih yang nggak tau dengan kalea kara wiguna, sahabat saya ini udah jadi primadona kampus dok dulu" bangga nono.

"Oh ya?" Tanya angga.

"Iya dok, ngapain sih nono bohong" ujar nono.

"Kamu sahabatnya kalea?" Tanya angga membuat nono mengangguk.

"Berati kamu kenal dong sama papanya kalea" ujar angga.

"Ya kenal lah dok, wong nono suka numpang makan disana" ujarnya tampa malu.

Dokter angga tertawa.

"Lain kali bantuin saya ketemu sama papanya kalea ya" ujar dokter angga.

"Buat apa ya dok?" Tanya kalea. Walaupun pembicaraan ini dibumbui dengan candaan tapi kalea sudah tidak merasa nyaman sedari tadi.

"Buat minta izin?" Ujar dokter angga.

Kalea dan nono mengerutkan dahinya binggung

"Izin?" Beo nono.

"Iya, minta izin untuk meminang putrinya" ujar angga.

****

Mohon maaf, part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin mendapatkannya cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya atau bukunya. Jika ada kendala dalam pembelian, tidak perlu sungkan untuk bertanya ke penulis atau bisa hubungin.
081270397821.

#warning.
Cerita ini dibagi menjadi tiga jilid dan untuk buku yang sudah terbit, itu jilid pertama. Dua dan tiga sedang menyusul..

SKRIPSI or RESEPSI. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang