38. Akad.

5.3K 419 67
                                    

Happy reading😍

Pinta ku Jangan cuek dan jangan dingin dan jangan berubah.
❤❤❤

Kalea menatap kebaya yang digantung disamping lemari, kebaya yang berwarna keemasan itu di desain dengan indah.

Kalea mengambil phonselnya untuk kesekian kalinya mencoba menghubungi angga, tapi hasilnya tetap sama tidak ada jawaban. Sudah hampir satu minggu ia tidak mendapatkan kabar dari pria itu.

"Teh, udah mandi belum?" Tanya ziena membuka pintu kamar.

"Udah bun" jawab kalea.

"Yah udah, tunggu bentar bunda pangil orang buat make up in teteh" ujar ziena kembali menutup pintu kamar.

Jam baru menunjukan angka enam, tapi bundanya sudah membangunkanya untuk siap-siap padahal akad akan dilaksanakan jam sepuluh pagi.

"Nggak usah terlalu tebal ya mbak make up nya" pesan kalea kepada perias yang menanganinya.

"Ok mbak".

Tiga jam dihabiskan hanya untuk make up saja. Kalea menatap pantulan dirinya di depan cermin.

"Udah siap sayang?" Ujar ziena masuk dan duduk disamping kalea.

"Keluarga dokter angga udah datang bun?" Tanya kalea.

"Udah, tapi angganya belum datang" ujar ziena tersenyum lembut.

Satu jam lebih mereka menunggu angga, tapi pria itu tidak kunjung menampakan diri..

"Sayang angga kemana kok belum datang juga, coba kamu hubungin" ujar ziena kawatir.

Kalea kembali menghubungi angga tapi tidak ada hasil.

"Teh kata penghulunya kalau dalam lima belas menit mempelai prianya belum datang, katanya acaranya diundur aja" ujar saga masuk kedalam kamar kalea.

Kalea mulai kawatir, sedari tadi ia menghubungi angga tapi nomor pria itu tidak aktif.

"Bun kalau seandainya dokter angga nggak datang gimana?" Tanya kalea menatap ziena dengan mata berkaca-kaca.

"Hus, nggak boleh ngomong gitu, kita berdoa aja dia datang" ujar ziena menenangkan. Tidak berapa lama dari bawah terdengar suara hiruk pikuk.

"Coba lihat ga, dibawah ada apa" ujar ziena.

Belum sempat saga turun ken sudah datang sambil berlari memangil saga.

"Mas gaaa!" Ujar ken.

"Apa lo lari-lari aja, jatoh baru tau rasa lo" ujar saga.

"Is, angan elewet, papa uluh mas aga ke awah, om nga dah ateng" ujar ken.

"Om angga udah datang ken?" Tanya kalea.

Ken menganguk.

"Tuh kan apa bunda bilang, dia pasti datang" ujar ziena.

Kalea menganguk dengan senyuman dibibirnya.

"Yok mas gaa" ujar ken menarik tangan saga keluar.

"Ya allah, untuk lo adik gue, kalau nggak udah gue jadi'in empek - empek lo" gerutu saga saat tanganya ditarik ken.

"Saya terima nikah dan kawinya kalea kara wiguna dengan maskawin tersebut dibayar tunai"

Air mata kalea jatuh saat mendengar suara angga yang lantang mengucapkan kalimat sakral tersebut.

"Jangan nangis dong sayang, nanti make up nya berantakan" ujar ziena.

"Maafin kalea kalau selama ini kalea buat bunda repot" ujar kalea memeluk ziena.

SKRIPSI or RESEPSI. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang