Chapter 6

702 78 3
                                    

Chaeyoung menahan dirinya untuk tak berteriak senang saat ini, mengetahui jika Seokjin belum mengganti kunci sandi apartementnya. Dengan begitu perlahan membuka pintu itu sembari melirik ke sekitar untuk memastikan tak ada siapapun.

Helaan nafas lega itu ia keluarkan. Mengetahui jika kediaman pria itu masih terlihat sepi. Chaeyoung ingat sekali jika di waktu ini Seokjin masih berada di cafe miliknya. Jadi, tak mungkin pria itu akan pulang dengan cepat.

Saat baru saja memasuki apartement milik pria, pemandangan pertama yang ia lihat adalah bagaimana rak sepatu milik Seokjin yang begitu rapi. Beberapa pasang sepatu yang bahkan ia ingat pernah ia berikan pada pria itu pula.

Setelah mendengus kesal, gadis itu mendekat dan menukar pasangan dari sepatu-sepatu itu. Ia tahu sekali jika Seokjin tak suka dengan hal-hal yang begitu tak teratur dan berantakan. Tersenyum dengan puasnya setelah melakukan hal itu setelah membayangkan bagaimana wajah kesal Seokjin jika melihat hal ini.

Seolah tak puas dengan semua itu, langkahnya mulai lebih dalam untuk memasuki apartement milik Seokjin. Menuju kamar pria itu dan berjalan mendekat pada ruang pakaiannya.

Dan begitu saja, ia menghamburkan begitu saja beberapa kaos yang ada di sana di lantai. Beberapa kemeja yang tergantung juga menjadi pelampiasannya. Benar-benar membuat ruang pakaian itu menjadi berantakan.

Chaeyoung terkesiap, ketika ia mendengar suara pintu apartement yang terbuka.

"Tidak mungkin. Untuk apa dia pulang di waktu ini?"

Chaeyoung bergegas keluar dari ruang pakaian saat itu. Mencari tempat untuk bersembunyi karena ia pun tak mungkin untuk keluar sekarang.

Sementara Seokjin menghentikan dirinya, menatap pada rak sepatunya dan mendapati bagaimana sepatu-sepatu itu bahkan tak bersama dengan pasangannya.

Lalu pandangannya kembali beralih, tak asing dengan converse putih yang tak jauh darinya.

Seokjin menghela napasnya, tentu tahu siapa pemilik converse putih itu. Memilih menuju kamarnya dengan cepat.

Namun ia sama sekali tak menemukan seseorang yang berada dalam pikirannya saat ini. Menuju ke dalam ruang pakaiannya dan sedikit terkejut melihat bagaimana ruangan itu sudah berantakan dengan hampir seluruh pakaiannya tercecer di lantai.

Inilah saatnya, pikir Chaeyoung. Maka gadis itu dengan begitu berhati-hati keluar dari persembunyiannya, sesekali melirik ke arah Seokjin di sana.

"Park Chaeyoung!"

Dan suara itu membuat Chaeyoung semakin panik, berlari keluar dengan cepat dan bahkan tak sempat untuk kembali memakai converse putih miliknya--hanya menentengnya dengan satu tangannya.

Chaeyoung mendecak dengan kesal di sana, ketika pintu lift tertutup begitu saja sebelum dia masuk ke dalamnya. Melihat bagaimana Seokjin yang benar-benar mengejarnya.

"Ck, sial."

Dan tak mempunyai pilihan lain selain menuju pintu darurat dan berlari dengan menuruni anak tangga untuk menuju lantai bawah.

Chaeyoung semakin panik ketika melihat jika ternyata Seokjin keluar dari lift setelah ia melewati pintu lift saat itu. Semakin menambah kecepatan berlarinya agar tak tertangkap oleh pria itu.

love scenario ❌ namliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang