Chapter 28

502 43 4
                                    

Keadaan rumah Lisa cukup terasa sibuk hari ini. Tentu saja karena sekarang adalah hari yang begitu penting, terutama bagi Lisa sendiri. Pertemuan kedua keluarga yang sudah direncanakan akhirnya terjadi hari ini. Lisa merasa tak menyangka jika hari ini akan terjadi, mengingat kembali apa yang sudah terjadi padanya dan Namjoon beberapa hari belakangan ini membuatnya bahkan sudah menyerah dengan hubungan mereka. Tapi sepertinya takdir seolah berkata lain.

Anggap saja jika ini hari-hari yang mereka lewati sebagai bagian dari skenario cinta mereka. Memang tak seperti yang Lisa harapkan, tapi Lisa tetap tak akan pernah melupakan semua itu karena itu adalah bagian dari kehidupan cintanya.

"Apa kau gugup?"

Lisa mengalihkan pandangannya, menemukan Jennie yang tersenyum dan dibalas olehnya.

"Tidak juga. Aku menunggu hari ini, eonni."

Jennie mengangguk, "kau benar juga. Lagipula, ini hanya pertemuan keluarga saja. Mungkin saat hari pernikahanmu nanti akan berbeda cerita lagi."

Lisa menghela nafasnya. "Astaga, eonni. Apa benar begitu? Apa semua wanita akan mengalami gugup di hari pernikahannya? Bagaimana dengan eonni dulu?"

Jennie hanya mengendik. "Hanya sekejap. Setelahnya, aku sedikit merasa lega. Lalu merasa senang, sedih, seperti semua rasa dan emosimu bercampur."

Lisa tak lagi mengatakan apapun, masih memikirkan ucapan Jennie sebelumnya. Mungkin dirinya akan merasakan semua yang dikatakan oleh kakaknya itu jika hari pernikahannya sudah terjadi.

"Kukira Yoongi Oppa tak akan datang."

"Mana mungkin? Jika dia tak datang pun, aku tetap akan memaksanya."

Lisa kembali menatap pada Jennie. "Lalu, bagaimana dengan hubungan kalian?"

Jennie hanya menarik senyumnya, membuat Lisa yang melihatnya malah dibuat bingung oleh senyuman itu. "Kenapa eonni tersenyum sekarang? Eonni merasa bahagia dengan hubungan kalian sekarang?"

"Astaga, karena terlalu bahagia, aku sampai melupakan untuk menceritakan semuanya kembali padamu."

"Apa maksudmu, eonni?"

"Aku dan Yoongi Oppa sudah menyelesaikan masalah kami."

"Hah? Bagaimana bisa?"

Jennie semakin tak bisa menahan tawanya, mencubit dengan gemas pipi Lisa. "Tentu saja bisa. Bukankah sudah aku katakan padamu jika aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri?"

"Tapi Yoongi Oppa--"

"Ini sudah waktunya."

Pembicaraan keduanya terhenti, ketika Yoongi datang menginterupsi keduanya. Dan Jennie mendekat, merangkul lengan sang suami setelahnya dan semakin membuat Lisa dibuat bingung saat itu.

"Ck, ini acara pertemuan keluarga. Apa Oppa bahkan tak punya waktu bahkan untuk memangkas rambutmu? Lihat ini, sudah sangat panjang sekali."

Yoongi menyentuh sendiri rambutnya . "Benarkah? Kalau begitu, kau bisa membantuku nanti?"

Jennie menarik senyumnya dan mengangguk. "Tentu saja." Dan berjinjit untuk memberikan satu kecupan di pipi Yoongi.

Lisa yang sedari tadi hanya melihat semakin dibuat terkejut dengan keduanya. Tapi lebih daripada itu, setidaknya ia sedikit lega jika Jennie bisa menepati janjinya dan menyelesaikan sendiri masalahnya. Lisa tak bisa begitu saja mengatur hidup dan skenario cinta orang lain karena itu tetap saja menjadi hak orang yang melakukannya.

"Ck, jika kalian terus seperti ini, kita akan terlambat nantinya." Ucap Lisa, berjalan di tengah keduanya sehingga membuat rangkulan Jennie pada Yoongi lepas begitu saja. "Cepatlah. Aku tidak mau membuat kesan buruk pada keluarga Namjoon Oppa nanti."

love scenario ❌ namliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang