Happy Reading!
Vanesa melangkahkan kakinya di sepanjang koridor dasar sekolah menengah atas barunya dengan santai, ia memaparkan senyuman tipis seraya menggenggam erat tali tas ransel yang dikenakannya.
Senang rasanya bahwa tas yang ia miliki sebelumnya, kini telah berganti baru dan sepatu yang baru pula, bahkan seragamnya pun baru. Itu semua dibelikan secara tiba-tiba oleh Doyoung, si pemilik panti. Padahal awalnya ia pikir beliau tidak mengetahui jika dirinya pindah sekolah.
Dan ternyata bundanya bilang kalau dua hari lalu saat dirinya bolos bersama Jisung, beliau keluar sebentar untuk mengabari Doyoung lewat telepon umum yang berada tak jauh dari panti.
Vanesa jadi merasa tidak enak dengan Doyoung.
“Wah langsung nemu ruang gurunya.” gumamnya seraya memandang bangga ke arah papan nama ruangan yang berada tak jauh di depannya.
Tak lama kemudian ia melangkah mendekat ke pintu ruangan tersebut lalu mengetuknya tiga kali dengan memberikan sedikit tenaga.
Belum ada jawaban.
Ia hendak mengetuk kembali namun tangan kekar seseorang dari samping kanannya sontak mendului pergerakannya membuat gadis itu menoleh, dan betapa terkejutnya ia ketika si pemilik tangan tersebut tak lain adalah
“Jisung?!” pekiknya terbelalak. Sedangkan pemuda yang dipanggil Jisung itu hanya menyunggingkan senyum tanpa dosa sambil menyampirkan tasnya di salah satu pundak.
“Lo ngapain di sini?!” lanjutnya dengan nada yang sama.
“Mulung.” jawab cowok itu.
“Jisung ih serius!”
“Serius gua.”
“Lo pindah ke sini juga?!”
“Menurut lo aja.”
“Ken—”
Ceklek
Suara pintu yang mulai terbuka lebar spontan memotong suasana kebisingan di antara mereka, ah lebih tepatnya hanya Vanesa yang berisik. Keduanya pun langsung mengalihkan pandangan ke arah ruangan yang berada di sebelah mereka.
Seorang wanita bertubuh semampai keluar dari sana dengan raut wajah sedikit kesal.
“Ada apa ini?” tanyanya.
Vanesa mengerjapkan matanya cengo, sedangkan Jisung langsung membungkukkan badan di hadapan wanita itu dengan sopan. Vanesa melirik sejenak ke arah Jisung sebelum akhirnya ia ikut membungkukkan tubuhnya gugup.
“Maaf bu, kami anak baru di sini.” ucap Jisung, Vanesa langsung melotot kala mendengar perkataan lelaki itu.
“Oh anak baru, lain kali jangan teriak-teriak di sini, gak sopan.” balas wanita itu, Vanesa sontak membungkukkan tubuhnya kembali sembari berkata maaf dengan raut menyesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side | Felix ✓
Mystery / Thriller[Fin] [17+] Seorang pembunuh seharusnya mengorbankan mangsanya bukannya melindungi. ❝Siapa kau sebenarnya?❞ ﹂©nissaynut, 2020