05

1.8K 274 29
                                    

Happy Reading!

Vanesa sampai di depan pintu masuk sekolahnya, kemudian ia memasukkan jaket miliknya ke dalam tas setelah melepaskan benda tersebut dari tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vanesa sampai di depan pintu masuk sekolahnya, kemudian ia memasukkan jaket miliknya ke dalam tas setelah melepaskan benda tersebut dari tubuhnya.

"Loh? Botol minum gue mana?" ucapnya saat baru menyadari bahwa botol minumnya tidak ada di sisi kanan kantung tasnya.

Ia pun menghela napas kasar, "Pasti ada yang iseng ngambil di bis tadi!" gerutunya kesal.

"Botol sepuluh ribu gue ludes dah." lanjutnya lalu membuang napas panjang.

"Oy!" panggil seorang lelaki dari belakang gadis itu, Vanesa spontan merotasikan badannya ke belakang.

"Nyari ini?" Vanesa melebarkan matanya ketika melihat sebuah benda yang ada di tangan lelaki itu.

"Botol minum gue?!" serunya kemudian berlari kecil menghampiri orang tersebut yang berdiri tak jauh darinya.

"Kok bisa ada sama lo?" tanyanya seraya mengambil alih botol minumnya yang disodorkan lelaki itu.

"Tadi gue dapet di bangku bis yang lo dudukin waktu mau turun, terus gue bawa aja sambil jalan di belakang lo." balasnya dengan kedua tangan berada di dalam saku celana.

"Oalahh makasih banyak yaaaa, jadi ngerepotin."

"Santai aja kali, lo temen sebangkunya Felix ya?" ucapnya sambil menunjuk ke arah nametag yang Vanesa kenakan membuat gadis itu spontan menunduk untuk ikut melihat namanya di sebelah kanan seragamnya lalu mendongak kembali.

"Iya, kok tau?" lelaki tersebut kemudian mulai berjalan santai memasuki sekolah yang langsung diikuti Vanesa di sebelahnya.

"Felix cerita ke gue katanya dia kedapetan duduk sebangku sama cewek cantik, namanya Vanesa, dan ternyata itu lo." ucap lelaki itu yang sontak membuat pipi Vanesa memerah.

"Lo sodaranya Felix?" tebak Vanesa berusaha menutupi rasa malunya, namun pemuda itu menggeleng.

"Temen doang, temen rumah."

"Temen rumah tapi kok gak berangkat bareng?"

"Tadi udah gue ajakin, tapi katanya gue disuruh duluan aja, ada urusan, gitu."

"Oh gitu.."

"Eh, kenalin gue Jisung, Han Jisung." ujar pemuda tersebut yang diketahui bernama Jisung seraya mengulurkan tangan kanannya di hadapan Vanesa. Gadis itu tersenyum tipis lalu membalas jabatan tangan Jisung.

"Vanesa."

Tak berangsur lama, mereka akhirnya menarik tangannya masing-masing.

"Lo.. gak jiji sama gue?" ucap gadis itu pelan, Jisung mengeryit bingung.

"Hah? Jiji why? Gak ada yang salah tuh sama lo." balas Jisung jujur.

"Ini tangan gue.." mata Jisung langsung tertuju pada kedua tangan Vanesa secara bergantian.

Dark Side | Felix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang