Spill the Tea

140 22 2
                                    

3 Bulan berlalu.....

Wonwoo semakin menjauhi keberadaan Kyulkyung yang semakin hari semakin lengket dengan Jun. Membuat Jun tak dapat lengket dengan Wonwoo, karena Wonwoo terpaksa harus menjauhi Jun.

Namun setiap harinya Jun selalu saja berusaha mengganggu hidup Wonwoo dengan bersikap seperti anak kecil dan manja disamping Wonwoo yang mudah terusik. 

Hingga suatu hari, Jun mulai merasa canggung, dan berhenti bersikp manja kepada teman sebangkunya itu.

Saat ini orang tua Wonwoo juga secara mendadak menjadi kembali galak dan bersikap awkward. mungkin karena mereka tahu kalau Wonwoo menjauhi calon istrinya itu, jadinya Wonwoo semakin ditekan.

Dihari Sabtu, ketika bel istirahat kembali bertabuh tanda pelabuhan perang mencapai waktu untuk rehat. Sudah menjadi kebiasaan Wonwoo untuk membeli 2 buah roti dan susu selama 3 bulan terakhir lalu dia letakkan disebuah meja dan ditinggalkan.

Wonwoo juga kini lebih sering keluar kelas saat jam istirahat. Karena apa? karena Kyulkyung sudah memiliki jadwal untuk menghampiri Jun saat istirahat, dia bersama Hansol dan Seungkwan akan mengunjungi Jun untuk bercanda atau bergembira. 

Kadang kumpulan anak aneh itu semakin banyak dengan kehadiran Mingyu, Hoshi, Moonbin dan Woozi. Semuanya tampak sempurna bagi mereka, tapi sepertinya tidak bagi senyuman Jun yang semakin hari semakin irit dan turun, garis senyum di pipinya sudah rata dan jarang terangkat dengan tulus.

Wonwoo tau itu, sekali lagi karna hanya Wonwoo yang bisa melihat dan mengetahui ketulusan dibibir Jun.

Jadi, biasanya setelah meletakkan Roti disebuah meja Wonwoo akan pergi ke rooftop untuk sekedar duduk dan melihat pemandangan sembari memakan rotinya.

Sama seperti hari ini....

Prang!

Sebuah suara terdengar dari arah jalan masuk menuju rooftop, suara tersebut mengganggu ketenangan Wonwoo yang terduduk menyandarkan tubuhnya kepada 2 lengannya yang diletakkan disisi kiri dan kanan.

"Aduh! jadi malu kan!" Suara seorang gadis lembut dan rapi membersihkan tempat sampah besi yang tak sengaja ia tendang.

Gadis itu, kalau tidak salah adalah gadis yang bersama Jun dan Mingyu di saat mereka ke Kyobo Mungo 3 bulan yang lalu.

TENTUNYA WONWOO TIDAK AKAN MENGINGAT HAL YANG MENURUTNYA TIDAK PENTING!

Wonwoo hanya kembali kearah dia menatap sebelumnya, tak menghiraukan kehadiran sang gadis sama sekali.

"Maaf kak, tadinya aku kira tempat ini kosong" gadis itu menunduk dibelakang Wonwoo, untuk meminta maaf secara sopan.

Wonwoo tak menjawab dan masih setia dengan roti dan pemandangan yang terus dia perhatikan.

"Ehmmm... kak Wonwoo.." gadis itu bersuara lagi memanggil nama si pria dingin.

Wonwoo berbalik tanpa bersuara.

Gadis itu menjadi canggung ketika Wonwoo berbalik, dia menelan ludah kemudian duduk didekat Wonwoo.

"Kayaknya, roti itu lagi ngetrend ya" gadis itu memulai percakapan dengan awkward, entah harus bagaimana memulainya, tapi Wonwoo jelas melihat keraguan dan ketakutan dimatanya.

"Kenapa?" Wonwoo bertanya, dia belum terusik itulah kenapa dia masih duduk

"Ya karna aku sering liat roti itu dimeja Kyulkyung, terus dimeja Mingyu, Dokyeom... kayaknya roti itu jadi media lain dari kasih sayang" perkataannya semakin lancar.

Wonwoo hanya bergumam tak tertaik dengan percakapan picisan tersebut.

"Maaf kalau aku lancang kak, kakak.... sendiri?" gadis itu memberanikan diri menatap wajah Wonwoo yang diterpa angin membuatnya semakin terlihat seksi.. 

The Last Chance I Wonwoo Side ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang