Kesalahpahaman

135 16 0
                                    

Wonwoo merasa malu dengan wajah yang memerah padam.

Dia tak tahu harus bagaimana, semua yang dijelaskan oleh Kyulkyung sunggah sebuah alasan yang dapat membuatnya terdiam seribu bahasa, dia seperti ingin meledak karena kebodohannya sendiri.

Kini, Wonwoo terduduk menangisi kebodohan otaknya, dia melihat kyulkyung menangis dan kyulkyung melihat air mata Wonwoo mengalir.

keduanya terdiam dan memutuskan duduk disebuah kursi untuk menenangkan diri mereka.

"Bodoh bodoh! Bodoh!" Kyulkyung terus mengatakannya dengan suara ingus yang ditarik beberapa kali.

*



Kembali kedalam kelas, Wonwoo menceritakan segalanya kepada Woozi, dia menceritakan kejadian yang terjadi diatap bersama Kyulkyung, dia merasa seperti orang bodoh dan dungu saat itu. wajahnya terlihat lesu atas kesalahannya sendiri.

"Bego! Goblok! Dungu!" Woozi terus menyumpahi Wonwoo dengan menepak kepalanya beberapa kali.

"Terus gue harus gimana?!" Wonwoo bertanya pasrah, dia rela kepalanya dipukul beberapa kali oleh sicebol. toh dia sadar kesalahannya.

Ting!

Sebuah pesan masuk kedalam ponselnya.



Ibu

Online

----------------------------

Ibu : Won, Pulang cepet ya! jangan kemana mana, nanti malam ada makan malam keluarga, buat membicarakan kejadian diantara kalian.



"Bagus! itu kesempatan buat lu!, kesempatan buat ngomong!" Woozi menepak punggung Wonwoo setelah mengintip pesan yang diterima oleh sahabatnya itu.

"Menurut lu gue harus dateng?" Wonwoo terlihat ragu untuk menjawab iya.

"Lu tolol! biar masalahnya Clear! jangan ngehindar terus!" Woozi memberikan advice kepada Wonwoo dengan menepak pundaknya kencang.

Wonwoo terdiam memikirkan tindakan apa yang harus dia lakukan, dia tahu Kyulkyung pasti sudah menceritakan segalanya, itulah kenapa mereka dipanggil untuk ikut makan malam

*





Waktu terasa begitu lambat menghampiri Wonwoo, melahap segalanya termasuk pikiran Wonwoo mengenai masalah yang baru saja menemukan titik terang.

Wonwoo merasa sangat gelisah ingin waktu cepat berlalu hingga waktunya pulang....

Waktu masih belum juga menunjuk angka 4 bahkan masihlah jauh dari kata pulang...

entah sudah berapa ribu kali Wonwoo menatap jam dinding, entah berapa ribu kali Wonwoo menggetarkan kakinya kelantai, entah berapa kali tangannya terus melakukan kesalahan ketika menulis setiap kata dibukunya.

*





Akhirnya bel berdering, setelah berabad abad lamanya, Wonwoo segera bergegas dengan wajah datarnya keluar dari kelas dengan terburu buru. 

The Last Chance I Wonwoo Side ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang