"Nih" Wonwoo menyerahkan 2 buah roti favoritnya yang dibelinya untuk Jun dan Mingyu.
Mingyu melongo melihatnya, matanya membelalak mulutnya terbuka lebar.
"Hyung! pelit banget si! senggaknya traktir burger atau Milkshake, Apaan? masa rasa capek Mingyu disetarakan dengan Roti ini sii" Mingyu merengek tak mau terima roti yang disodorkan Wonwoo.
Berbeda dengan Jun yang langsung menerimanya saja, toh dia merasa ada kebaikan dari orang jutek dari roti itu.
"Ga mau?" Wonwoo menarik tangannya yang menggenggam roti Mingyu.
"Yaudahlah, tapi makannya dikantin sambil nongkrong ga mau tau aingmah!" Mingyu kembali merengek atas dasar penuntutan.
Wonwoo hanya mendengus membuat Mingyu menyipitkan matanya.
"Kalo ga mau nanti aku bilang ke Bu Kahi kalo kemaren yang piket tuh Mingyu, dan Hyung malah kabur!" ancaman Mingyu membuat mata Wonwoo berputar tak punya pilihan.
Mingyu terlihat excited memperkenalkan makanan yang enak dikantin, hal tersebut membuat mata Jun berbinar binar sembari memegang erat roti dari Wonwoo, dia baru pertama kali melihat berbagai macam makanan baru dinegara baru.
Pada akhirnya setelah Mingyu dan Jun mengambil makan untuk mereka dan Wonwoo, mereka duduk dimeja sebelah ujung kantin, dimana pemandangannya ga terlalu rusuh, toh Wonwoo akan membencinya kalau mereka duduk ditengah kantin yang heboh.
"Ini Hyung, Supnya enak banget, terus milkshake ini juga rekomended banget buat hyung" Mingyu terus menyodorkan berbagai makanan yang disediakan sekolah untuk makan siang siswanya.
"Ehh Mingyu ga perlu repot repot ngasih punya kamu ke hyung" Jun merasa sangat terbebani dengan itu, bisa ditebak oleh Wonwoo karena wajah Jun yang menampakkan senyuman tak nyaman.
"Tapi aku seneng bisa dapet temen baru, apalagi temen luar negeri" Mingyu mengerucutkan bibirnya agar menerima kebaikan Mingyu, Wonwoo yang terpaksa melihatnya hanya menumpukkan wajahnya dengan tangan di meja.
"Udahlah gyu, jangan dipaksa" Wonwoo melepas tatapannya dari mereka dan mulai membuka rotinya dan memakannya.
Jun yang melihatnya hanya tersenyum, karena Wonwoo bisa tahu dia merasa tidak nyaman, toh wajah Jun yang selalu ceria selalu disalah artikan oleh semua orang. Namun Wonwoo bisa melihat perbedaan senyuman Jun begitu saja, membuat Jun kagum.
"Mingyu!" sebuah suara tinggi menghantam gendang telinga semua orang, membuat meja disebelah ujung kantin menjadi pusat perhatian semua orang.
"Dokyeom!" Mingyu melambai kearah lelaki mancung itu.
Ohh Shit, here we go again
Batin Wonwoo sudah mencium kegaduhan dari jauh.
"Kiming, tumbenan lu duduk disini, biasanya ngumpul sama anak anak ditengah" Orang yang bernama Dokyeom menghampirinya dan mengepalkan tangan untuk melakukan tos ala ala sahabat, yang dipikir Wonwoo adalah perilaku abnormal.
"Ohh pantes, pasti hyung penyebabnya" Dokyeom melihat Wonwoo dengan tatapan paham.
Tatapan Dokyeom kemudian bertemu dengan seorang pria China dihadapan Wonwoo, yang membuatnya mengangguk kecil da tersenyum tulus kearah pria tersebut.
"Ini?" Dokyeom menunjuk remaja laki laki putih dengan seragam yang berebeda dari sekolahnya.
"Ini Jun hyung, murid baru dikelas 12-3" Mingyu mengenalkan Jun.
"Ah Hyung, ini Dokyeon, temen sebrojolanku dia anak padusan suara. dia juga temen sekelas aku hyung" Mingyu balik memperkenalkan Dokyeom. mereka bersalaman dengan penuh rekahan senyuman yang menyejukkan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Chance I Wonwoo Side I
Roman d'amour"GA! Kenapa Ibu sama Ayah jadi ngatur hidup Wonwoo sih?" -Wonwoo Tentang seorang Jeon Wonwoo yang menolak Perjodohan secara mati matian, dia tidak ingin orang tuanya ikut andil mengambil alih hak atas hati Wonwoo... Alert! BXB