"Ayah bener bener bingung sama kamu, ayah ga bisa menangkap jalan pemikiran kamu.." Ayahnya memijat pelipis, menandakan dia tengah bingung dan pusing menghadapi seorang Jeon Wonwoo yang labil.
"kenapa?, kemarin kamu nolak ini secara mati matian, kenapa kamu tiba tiba menerima?" Ibunya menghela napas dalam sebelum berbicara.
"Karna.... Tunggu, apa kalau Wonwoo pernah nolak, semuanya batal?" Wonwoo menyadari sesuatu membuat wajahnya bingung atas pernyataan yang lambat dia cerna.
"Ga dibatalin" Ibunya menggeleng menatap kedua anaknya yang sama sama bingung.
"Apa?!" Kini giliran sang adik yang histeris.
"Kak Wonuu udah setuju, kenapa sekarang malah aku yang jadi korban?" Bohyuk terkejut dan berteriak setelah sadar akan tindakan dan sorot mata ketiga orang dihadapannya.
"Jadi itu alasan kenapa aku diajak makan malam?" Bohyuk berdiri hendak pergi menuju kamarnya lalu menguncinya dari dalam.
"Bohyuk!" Ayahnya sungguh bingung dan pusing dengan tingkah laku kedua anaknya yang sangat absurd dan mengubah cerita seenaknya.
Mereka terdiam setelah kepergian Bohyuk, bahkan kini rumah tersebut terasa sangat sepi secara tiba tiba.
"Jadi, kita harus gimana?" Ayahnya berbalik pada Wonwoo kemudian ia kembali duduk ditempat tadi.
"Aku terima.." Wonwoo mengatakannya sekali lagi dalam wajah datar
"Tapi sekarang dia yang menolak" Kembali lagi Ayahnya menjelaskannya kepada Wonwoo.
Wonwoo terkejut dan berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa dia menerimanya dengan serius, meskipun Wonwoo tidak menjelaskan segalanya kepada orang tuanya, mereka tetap percaya Wonwoo bisa kembali membuatnya percaya.
Wonwoo merasa tidak perlu menceritakan hal konyol itu kepada orang tuanya jadi dia memilih untuk tidak menceritakannya.
*.
.
.
.
.
Mobil berjalan dengan kegelisahan orang tua Wonwoo yang takut keluarga disana akan marah karena merasa dipermainkan, mereka tampak sangat tidak nyaman dengan wajah yang ditekuk.
Berbeda dengan orang tuanya, sang anak justru menampilkan wajah datar biasanya dengan keyakinan bahwa semuanya akan sempurna dan jelas.
Apa rencanya?
Wonwoo akan menceritakan kesalahpahaman tersebut kepada keluarga disana, sekaligus agar orang tuanya juga mengerti apa yang sebenarnya terjadi. dan akhirnya semua orang akan senang, meski menyisakan luka.
*
.
.
.
.
.
.
.
Restoran
Mobil berhenti, dan ketiganya keluar dari mobil menuju restoran, mereka memasukinya dengan setelan jas dan gaun, terlihat rapi dan sopan.
Disana, orang tuanya memasuki tempat tersebut lebih dahulu karena Wonwoo harus menelpon seseorang sebelum dia masuk, karena dia juga sebenarnya takut jika sudah begini.
"Ayolah! kamu pasti dateng kan?" Wonwoo menggerutu kepada ponselnya, dia mengintip kedalam dan menelpon lagi.
Tuuuuuutt......
.
.
.
"Halo? dimana?" suara itu menjalar masuk kedalam hati Wonwoo
"didepan" ujarnya singkat.
"Masuk, aku udah didalem" Lagi lawan bicaranya menyuruhnya untuk masuk kedalam restoran.
Dengan mata yang menatap kekiri dan kekanan, Wonwoo mencari keberadaan 5 orang yang menunggunya, dengan pasti dia melangkah ketika melihat wajah yang dia kenali menatap matanya sembari tersenyum lebar dan cerah.
"Akhirnya... Kak Wonu datang" Suara Kyulkyung yang tengah duduk disatu meja dangan 2 keluarga yang terlihat bingung disana..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
next
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Chance I Wonwoo Side I
Romantik"GA! Kenapa Ibu sama Ayah jadi ngatur hidup Wonwoo sih?" -Wonwoo Tentang seorang Jeon Wonwoo yang menolak Perjodohan secara mati matian, dia tidak ingin orang tuanya ikut andil mengambil alih hak atas hati Wonwoo... Alert! BXB