Anak Baru

291 31 5
                                    

Jadi, hari ini Wonwoo kedatangan seorang teman baru, lebih tepatnya orang asing si, namanya Moon Junhui, dia merupakan remaja berkebangsaan China yang pindah ke negara ini karena apa hayoooo, rahasiaaa ahahaha

Junhui yang masih berdiri didepan, sedikit melirik pria tanpa ekspresi yang menatap keluar jendela tak mengindahkan percakapan yang tengah terjadi didepan kelas.

"Seperti yang kalian ketahui Junhui ini adalah orang China, jadi ibu harap kalian bisa berteman baik dengannya, bisa membuka pertemanan dan mau membimbingnya dan memberi tahu kalau kalau dia salah atau tidak tahu" Bu Kahi berbicara kepada seluruh muridnya dan Jun yang masih menatap heran pria dingin itu dengan  senyum lembut dan ganteng yang masih setia diwajah indahnya, ikut ikutan tak mengindahkan suara bu Kahi.

Wonwoo yang menyadari tatapan anak itu sudah paham betul kenapa dia menatapnya, toh satu satunya meja dan kursi yang kosong adalah meja Wonwoo, dia pasti berpikir untuk duduk disana, dan Wonwoo terpaksa harus memperbolehkan dia duduk disana.

Bahkan Wonwoo tak mendengar namanya, tak memperdulikan asalnya dan tak ingin melihat wajahnya. 

"Jun kamu duduk disebelaaaahh" Bu Kahi mendeteksi kursi kosong, menyapu setiap sudut dengan tatapannya dari arah kiri menuju meja Wonwoo yang setengah kosong.

"Ahh sana, kamu duduk sama Wonwoo" Yang dipanggil tidak merespon dan hanya terdiam menatap lapangan merasa tak peduli, toh hanya dia yang tak terpukau dan tersenyum melihat Jun, bahkan Hoshi dan Woozi terpesone oleh sihir senyuman manis Jun.

"Chi, lu kenapa ga duduk sama Wonu aja si! ganggu aja!" Woozi mengomel kepada Hoshi yang langsung menatapnya datar.

"Gua gampar mulut lu cebol! lu yang nyuruh tadiii!" Hoshi bersiap memukul Woozi yang memutar bola mata malas.

Ketika percakapan bodoh tersebut terjadi, bu Kahi melihat Wonwoo yang tidak peduli dan malah memalingkan wajah ke lapangan.

"Wonwoo! kamu tolong jaga Junhui" kata katanya identik dengan yang sering diucapkan ayahnya kepada Wonwoo, sebuah penekanan dan nada paksaan yang didasari intimidasi.

Mau tak mau Wonwoo harus berbalik dan menatap orang yang bernama Junhui dengan malas.

Wonwoo sempat membeku sepersekian detik melihat wajah ceria Jun, setelah puas melihat wajah yang dimaksud, Wonwoo kemudian menatap bu Kahi yang mengintimidasi, seakan akan menggambarkan dan menjelaskan agar Wonwoo tidak kasar kepadanya. dengan wajah malas dia menutup mata lembut kemudian mengangguk kecil sebanyak sekali, 

(HEMAT BANGET WOII SEGITUNYA SIFAT TSUNDERE NI ANAK!)

Bu Kahi yang melihat penerimaan Wonwoo, kemudian tersenyum melanjutkan berbicara didepan kelas dengan tidak jelas dipendengaran Wonwoo karena si Moon Junhui ini mengajaknya berbicara.

"Hai, boleh duduk?" Jun meminta izin kepada si pemilik kursi dengan sopan.

"Kalau aku tolak, kau duduk dimana?" Wonwoo mendengus kemudian mengambil sebuah buku dan membukanya tanpa memberikan jawaban yang jelas.

Tanpa pikir panjang, Jun hanya mengangguk kemudian duduk begitu saja tanpa pandangan aneh Wonwoo lainnya.

"Namaku Moon Junhui, salam kenal" remaja itu mengulurkan tangannya dan berharap mendapat balasan dan sapaan serta nama lawan bicaranya.

Kenyataannya sudah jelas, Wonwoo tak menerimanya bahkan dia hanya bergumam tanpa menoleh sedikitpun! 

Jun masih bersabar dengan mengangguk kemudian menarik kembali tangannya yang terulur, Wonwoo tebak dia adalah tipe anak yang berisik jika sudah dekat dengannya.

"Sekarang pelajaran apa?" Jun mendongak kearah buku yang wonwoo baca, berharap bisa membaca tulisannya, hal itu membuat Wonwoo merasa terganggu. dan dugaannya semakin jelas.

The Last Chance I Wonwoo Side ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang