Pesan

221 26 8
                                    

Ahhh sial, saat ini Wonwoo merasa menyesal telah pulang.

Kenapa tidak sekalian saja menginap? atau bahkan tidur didalam mobiol juga tidak menjadi masalah jika ujungnya harus begini!

Wonwoo benar benar kalut dalam sebuah pikiran dimana dia ingin tenggelam sekarang juga.

kejadian 5 menit lalu yang sebenarnya membuat Wonwoo semakin kesal dan naik darah, harus dia pendam dalam dalam karena ibunya yang mengatakan demikian.

**

5 MENIT YANG LALU

"Seorang berkebangsaan China" Ibu Wonwoo mengatakannya dengan wajah datar tanpa ekspresi membuat Wonwoo tak memiliki alasan untuk tidak mempercayainya, tapi.. kenapa hal itu sulit diucapkan ayah? 

"Jadi, apa masalahnya?" Wonwoo masih berdiri disana, didepan mereka dibelakang sebuah sofa hitam.

"Dia baru aja datang hari ini, mungkin besok kalian mulai saling kenal" kini giliran ayahnya yang berbicara melanjutkan membaca koran. entah kenapa ayahnya harus membaca koran dimalam hari, toh dia tak peduli...

"Ck terserah" Wonwoo mendecak kesal kemudian berlenggang meninggalkan orang tuanya yang masih menatapnya hingga hilang ditelan tembok.

*** 

FLASHBACK BERESAN

Kini Wonwoo hanya berbaring malas ditempat tidurnya memikirkan kejadian besok, dia mulai menduga duga, apa mungkin orang yang dijodohkan oleh orangtuanya adalah wanita tadi? wanita China yang bahkan first impresion wonwoo... apa yaa... dia bahkan tidak memandang wanita itu sebagai makhluk hidup...

Kini Wonwoo berusaha menyingkirkan pikiran pikiran yang membuatnya kalut dlam gila.

Dia lebih memilih untuk membuka ponselnya dan mengechek notifikasi, dari siapa dan apa perlunya.

Hoshi

Wonn, bales napa ajggg                                  32

SAMPAH!

Jeon Bohyuk 

Kak                                                                          1

SAMPAH!

+82933....

WONUU BESOK YA!                                         11

SAMPAH!

+82948...

Yo! hyung, traktirannya jangan lupa!      4

SAMPAH!

Wonwoo menganggap semua chattingannya sampah, bahkan tak ada niatan membukanya sama sekali.

Wonwoo mendengus kasar kemudian membuang ponselnya jauh jauh dari hadapannya, dia tak memiliki semangat atau bahkan selera belajar seperti dulu, sebelum dia tahu ada perjodohan..

Satu satunya yang terpikirkan oleh dirinya saat ini adalah membersihkan dirinya yang sudah merasa gerah dengan kenyataan.

*



BESOK..

Wonwoo berjalan dilorong hendak masuk kedalam kelasnya, dia merasa malas menyapa setiap senyuman dari adik kelas, teman angkatan atau bahkan teman temannya yang jarang diakui Wonwoo.

"Won!" Sebuah suara yang cukup asing melengos masuk kedalam gendang telinga Wonwoo, membuat pria rubah itu harus repot repot menengok kepada sosoknya.

Shit! si China lagi

The Last Chance I Wonwoo Side ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang