ALERT!! SMUT CONTAIN!!!!
Handphonenya bergetar sekali oleh nomor tak dikenal
Wonwoo bergegas mengambil payung, namun hanya sebuah payung kuning yang rusak tersisa disana, kemana payung Wonwoo??
Tentu saja, Jeonghan meminjamnya sebelumnya..
Wonwoo tidak punya waktu untuk pergi dan mengetuk asrama temannya hanya sekedar meminjam payung, dia juga tidak bisa pergi kekamar Jeonghan karena sebelumnya Jeonghan mengatakan kalau dia akan menginap malam ini, Wonwoo tidak tahu dimana, yang pasti dia tidak akan kesana untuk menemui teman sekamar Jeonghan yang terkenal berengsek.
Wonwoo memutuskan untuk membelah hujan, dia berlari menuju gedung Jun belajar dikelas terakhirnya, namun disana sudah kosong dan tak terlihat ada tanda tanda Jun.
Wonwoo mencarinya kekantin, parkiran, taman, gazebo bahkan dia sudah kembali berputar keasrama berkali kali.
Dia mengutuk dan menyumpahi dirinya sendiri karena membiarkan Jun sendirian ketika dia tengah sedih. Wonwoo terlalu khawatir dengan Jun yang tidak pernah memberi kabar. bahkan nomornya sudah ia ganti.
Dan Jun tak pernah memberikan nomornya kepada Wonwoo, tapi Wonwoo yakin kalau Jun menyimpan nomor Wonwoo.
Jadi seharusnya ketika ponsel Wonwoo berdering oleh nomor tak dikenal, seharusnya Wonwoo tahu Jun benar benar membutuhkannya.
Wonwoo masih basah kuyup mencari keberadaan Jun, dia tak tahu harus kemana, hingga pukul 8 tiba hujan sudah reda, bahkan baju Wonwoo sudah hampir mengering. Dia memutuskan untuk kembali keasramanya memastikan Jun sudah kembali.
Wonwoo berjalan lemas karena belum makan apapun sejak pagi, karena terlalu sibuk, seharusnya dia pingsan saat itu, namun berkat Jun, Wonwoo bisa berlari selama 2 jam mencarinya.
Wonwoo membuka pintu kamarnya dan mendapati kalau kamarnya tidak terkunci. dia langsung membukanya lebar untuk menemukan Jun.
Suara kamar mandi menjelaskan sesuatu, Wonwoo akhirnya bisa bernapas lega. dia benar benar bodoh karena cinta, dia terlalu khawatir karena Jun yang terlalu polos, dan teman temannya yang sudah tahu kelemahan Jun yang mudah mabuk. Jadi wajar jika calon suaminya khawatir.
Wonwoo duduk dikursi, dia memegangi kepalanya yang panas, badannya sudah mendidih dan hidungnya tersumbat. Dia benar benar tidak dalam kondisi baik, terlebih pikiran tentang Jun dan tugas kuliah menjadi satu. dia yang sudah kelelahan berkat Jun yang mabuk tadi malam, kini dia harus berlari dalam hujan untuk menemukannya.
Suara pintu kamar mandi terengar, Wonwoo menumpukan kepalanya dimeja belajar, dia terlihat lemas dan basah.
"Ck! baru pulang? kenapa basah kuyup gini? jadi becek kan kamarnya!" suara Jun memarahi Wonwoo yang lemas disana.
"Coba kala-' Jun menarik tangan Wonwoo, terasa panas. kemudian tangannya menyentuh kening Wonwoo yang tertutupi rambutnya yang lepek.
"Yaampun, ini kamu demam! sini" Jun terkejut dan membawa Wonwoo untuk duduk dikasurnya.
"Ganti baju dulu" Jun sempat terdiam ketika dia menyentuh kancing baju Wonwoo, gerakkan Jun terhenti cukup lama, wajahnya juga memerah, Wonwoo melihat itu semua.
Akhirnya Wonwoo beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian.
"Ck! bi- bisa sendiri gak?!" Jun memalingkan wajahnya, disana tersirat khawatir dengan Wonwoo yang panas,
"Aku kuat lari dibawah hujan selama 2 jam buat ada disisi kamu. kamu mengharapkan berapa lama aku kuat ketika kamu udah ada disini?" Wonwoo menampilkan senyumnya lagi, semua orang akan berpikir akhir akhir ini Wonwoo mudah tersenyum.. berkat Jun..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Chance I Wonwoo Side I
Romansa"GA! Kenapa Ibu sama Ayah jadi ngatur hidup Wonwoo sih?" -Wonwoo Tentang seorang Jeon Wonwoo yang menolak Perjodohan secara mati matian, dia tidak ingin orang tuanya ikut andil mengambil alih hak atas hati Wonwoo... Alert! BXB