5. Something Strange

2.3K 319 33
                                    

Yoshi sudah berkeliling hampir 15 menit. Ia sudah keluar ke lobby dan kembali lagi ke bar namun tidak kunjung menemukan Junkyu.

"Kemana anak itu?", ucapnya sambil mendongakkan kepala, berusaha mencari sosok sahabatnya.

"Yoshi!", Yoshi segera berbalik mendapati gadis yang baru saja memanggilnya.

"Chaewon-ie, Yena-ya..."

"Kau kenapa?", tanya Chaewon karena raut wajah Yoshi tampak khawatir.

"Aku mencari Junkyu. Tadi aku meninggalkannya sebentar. Saat aku kembali dia tidak ada."

"Ah, kau mencari Junkyu ya, tadi aku melihatnya.", Yena berujar.

"Kau lihat?", tanya Chaewon.

"Dimana?", Yoshi juga bertanya.

"Tadi Jihoon membawanya keluar dari sini.", jawab Yena.

"Kemana?"

"Mana aku tahu, aku hanya melihat Jihoon membawa Junkyu keluar. Tapi sepertinya Junkyu sedang tidak enak badan.", Yena mengedikkan bahu.

"Baiklah, terimakasih kalau begitu.", Yoshi segera berjalan keluar bar. Tentu mencari Junkyu.

Entahlah, perasaannya tak enak.

Ia berjalan melalui koridor menuju lobby. Begitu sampai di lobby, ia berpapasan dengan Jihoon dan Junkyu yang digendongnya.

"Ah Yoshi..."

"Junkyu!", Yoshi segera berlari mendekati Jihoon yang sedang menggendong Junkyu di punggungnya.

"Junkyu kenapa?", tanya Yoshi khawatir.

"Ah, tadi Junkyu sedikit pusing. Aku mau menolongnya tapi ia sampai tertidur seperti ini. Tapi ia tidak pingsan kok.", jelas Jihoon. Padahal jelas sekali ia memberikan obat bius pada Junkyu. Dosisnya tidak banyak, tapi cukup membuat Junkyu tertidur pulas saat ini.

"Pusing? Kenapa bisa? Bagaimana kau bisa menyimpulkan Junkyu tidak pingsan.", tanya Yoshi kini mulai curiga. Ayolah, mana ada orang yang pusing lalu tertidur? Yoshi tidak sebodoh itu.

"Entahlah, setidaknya kau bisa mendengar dengkurannya.", Jihoon ingin secepatnya mengakhiri perbincangan tak penting ini. Lagipula bisa gawat kalau Yoshi bertanya terus.

"Karena kau sudah disini, bagaimana kalau kau sekalian saja membawanya pulang?", Jihoon menurunkan Junkyu perlahan hingga pemuda manis itu terpaksa memijakkan kakinya pada lantai.

Yoshi dengan cepat merangkul Junkyu, tahu bahwa ia sedang tak sadarkan diri dan tentu tidak bisa berjalan sendiri.

Yoshi sedikit membungkuk, membiarkan tubuh Junkyu terjatuh ke punggungnya agar ia bisa menggendong Junkyu. Jihoon sedikit membantu, setidaknya membenarkan posisi Junkyu di punggung Yoshi.

"Terimakasih.", ucap Yoshi.

"Sama-sama.", balas Jihoon sekenanya.

Setelah itu Yoshi segera meninggalkan Jihoon, keluar dari lobby utama.

Ia menunggu beberapa saat hingga petugas vallet membawa mobilnya ke depan lobby.

Jihoon hanya melihat punggung Junkyu yang tampak pulas. Benar-benar seperti anak bayi yang sedang tidur dengan nyenyak di punggung ibunya.

Setelah Yoshi dan Junkyu masuk ke mobil, Jihoon berlalu dan melangkahkan kakinya kembali ke bar yang tampak semakin remang saat ini. Katanya untuk menaikkan mood party yang diadakannya.

DJ memainkan musik semakin kencang dan beberapa menari dengan penuh semangat. Seolah tak ada hari esok.

Jihoon duduk di salah satu meja yang terisi oleh teman-temannya.

[✔] Cliché [Jihoon x Junkyu] Jikyu AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang