Tiba di sekolah, Junkyu segera duduk di bangkunya. Menyapa Asahi, Chaewon dan Yena ala kadarnya. Lalu ia mengeluarkan bukunya untuk dijadikan tumpuan kepalanya. Seperti biasa, ia tidur sebelum jam pelajaran dimulai.
Tak lama berselang Jaehyuk dan Jihoon masuk bersamaan di kelas. Manik Jihoon langsung saja tertuju pada Junkyu yang tengan membaringkan kepalanya di atas meja. Ekspresinya tak bisa dijelaskan. Ia hanya menatap Junkyu datar.
"Ya, kau ini sudah terlalu sering melirik Junkyu.", senggol Jaehyuk menyadari pandangan Jihoon lagi-lagi tertuju pada pemuda kelahiran September itu.
Keduanya kini duduk di bangku mereka. Namun Jaehyuk tak kunjung berhenti berbisik pada Jihoon.
"Kau ini sungguhan ya?", bisik Jaehyuk membuatnya mendapat senggolan pada lengannya.
"Jangan keras-keras.", ucap Jihoon.
"Ya! Park Jihoon...", tapi bukan Jaehyuk namanya kalau tidak heboh.
Ia sedikit berteriak, kaget dengan maksud jawaban Jihoon padanya. Beberapa murid menolehkan wajahnya pada arah mereka.
"Ck, sudah dibilang jangan keras-keras. Nanti saja bahasnya.", Jihoon mengeluarkan buku pelajarannya, siap untuk memulai harinya.
~
Jam istirahat Jaehyuk menarik Jihoon ke atap sekolah. Ia terlalu penasaran dengan asumsinya tadi.
"Sekarang jelaskan. Kau benar-benar suka pada Junkyu?", tanya Jaehyuk.
"Eo. Lagipula katamu juga tidak masalah kan? Kau tidak keberatan.", balas Jihoon mengedikkan bahu.
"Iya, aku memang tidak keberatan. Itu terserah padamu. Aku hanya memastikannya saja. Tapi kalau kau benar-benar menyukainya kenapa hari Minggu kemarin kau malah bermain dengan wanita random di bar?"
"Saat itu aku butuh pelampiasan.", Jihoon merotasikan bola matanya malas.
"Pelampiasan karena? Orang tuamu?", tanya Jaehyuk yang terlampau mengenal Jihoon.
"Itu kau tahu kan.", jawab Jihoon tak acuh.
"Lalu Junkyu?"
"Apanya?
"Ck, kau menyukainya? Kim Junkyu?"
"Eo."
"Heol...", Jaehyuk mengepalkan tangan di depan mulutnya, ingin menunjukkan keterkejutannya.
"Tak usah terkejut seperti itu. Kau kan sudah curiga sejak awal. Ya, aku menyukainya.", ucap Jihoon lagi.
"Ya... Jihoon-ie...", Jaehyuk memegang kedua bahu Jihoon, masih tampak tak percaya.
"Kau akhirnya menjadi gay?", ucap Jaehyuk lagi tak percaya.
"Diamlah. Kau bicara seolah kau masih straight. Kau kira aku tidak tahu apa yang kau lakukan dengan Asahi? Tadi pagi ia bahkan menggunakan cardigan milikmu. Beritahu padaku sudah sejauh mana kalian berhubungan?", Jihoon menaikkan satu alisnya, memajukan wajahnya untuk menelisik ekspresi Jaehyuk.
"Y-ya... tidak seperti itu. Asahi hanya menginap di rumahku semalam.", ucap Jaehyuk dengan wajah memerah.
"Hmm? Tapi setiap hari kau pulang dengannya?", desak Jihoon lagi, sengaja ingin menyudutkan Jaehyuk.
"Eish! Sudahlah, ayo kita turun.", Jaehyuk menghindari Jihoon dan segera berjalan ke pintu atap untuk kembali ke dalam gedung sekolah.
Jihoon hanya tersenyum sarkas.
"Ya! Tunggu aku!", teriak Jihoon dari belakang.
~
Keduanya masuk kembali ke dalam kelas. Baru saja duduk di bangku masing-masing, Asahi meletakkan sebotol susu pisang dan sebungkus kimbab di atas meja Jaehyuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Cliché [Jihoon x Junkyu] Jikyu AU
FanficHanya sebuah kisah klise tentang seorang pemuda yang berakhir jatuh cinta dengan bodohnya. Jihoon - dom Junkyu - sub bxb fluff may be include some smut(?)