1

242 48 16
                                    


"Kak, ayo cepet bangun! Udah jam 7 loh nanti telat masuk sekolah nya." 

"5 menit ."

"Cepetan bangun kak!! Aku gak mau telat lagi."

"Iya-iya ini bangun."

Perempuan dengan umur kurang lebih 17 tahun bangun dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke kamar mandi. Dia bernama Kirana Susanto yang hidup di keluarga dengan kondisi ekonomi pas-pas an. Kini, dia duduk di bangku SMA.

"Halo mama tercinta aku," ujar Kirana sambil menarik salah satu kursi di meja makan. 

"Halo kak, ayo ini cepatan dimakan, nanti terlambat lagi buat pergi sekolahnya."

"Iya iya ma, ini aku udah cepet makan nya."

"Woi kak cepetan makan nya," ujar adik Kirana yang sudah siap untuk berangkat sekolah. 

"Ihh bawel bener, kalo mau berangkat dulu yaudah sana, gue ga suka disuruh cepet cepet."

"Udah udah kak, ini masih pagi," kata mama Kirana yang menyudahi pertengkaran tersebut.

Kirana dengan cepat menyelesaikan makanan nya dan langsung pamit kepada kedua orangtua nya. 

"Ma, pa, aku berangkat dulu ya."

"Hati hati ya kak," kata papa Kirana.

Kirana pun langsung menuju kedalam mobil untuk pergi ke sekolah. Dia berangkat bersama adik nya yang hanya berbeda 15 bulan. Pertama-tama Pak Somat yang bekerja sebagai sopir mereka menurunkan adiknya terlebih dahulu yang sekarang duduk di 3 SMP lalu selanjutnya menurunkan Kirana.

"Makasih ya pak."

"Siap non."

"Jangan lupa nanti jemput jam 3 ya pak."

"Iya non."

Kirana pun tiba di sekolah yang baru ia tempati hampir 1,5 tahun ini. Di sekolah ini, Kirana bertemu banyak teman baru. Kirana adalah orang yang sangat suka untuk bertemu teman baru.  Contohnya saja, dia memilih SMA yang tak banyak dipilih teman-teman dari SMP nya. Meski begitu, masih ada 7-8 orang yang berasal dari SMP nya. 

"Astaga ngapain ketemu tuh orang lagi sih," batin Kirana sambil menundukkan kepala nya. 

Kirana pun berjalan dengan cepat menuju kedalam kelasnya tetepi dia dihadang oleh 3 orang laki-laki.

"Minggir," kata sania lembut dengan tidak melihat wajah laki-laki yang ada didepannya.

"Minggir plis."

Kirana sudah muak untuk berbicara panjang kali lebar kali tinggi dengan laki-laki di depannya itu. Kirana bingung kenapa laki-laki didepannya selalu mengikuti sekolah yang ia tuju. Bayangkan saja, Kirana bersama dengan laki-laki itu mulai dari TK dan sekarang dia memasuki bangku SMA yang masih saja sama dengan nya.

Sebenarnya kalau laki-laki itu baik terus pintar sih oke-oke aja tapi laki-laki yang ada di depan nya itu berkebalikan dengan apa yang diinginkan oleh Kirana. Ia selalu dipermainkan dan digangguin laki-laki. Kirana sampai bingung bagaimana menghadapi laki-laki yang ada di depan nya ini.

"Selamat pagi gajah Thailand," kata laki-laki yang ada di depan Kirana.

"Sekali lagi minggir," kata Kirana sambil berusaha untuk mencari jalan keluar dari para laki-laki itu.

"Ngerti kata minggir gak sih?" Kirana sudah mulai kesal dengan kehadiran 3 orang di depan nya.

Akhirnya, Kirana pun berhasil melewati 3 laki-laki itu dan langsung menuju ke dalam kelas nya.

"Halo Ran," kata salah satu temannya yang bernama Santi.

"Ada pr ga hari ini?" kata Kirana sambil meletakkan tasnya.

"Ga ada kayaknya Ran," kata Santi.

"Lu ada apa dah Ran, padahal baru pagi tapi muka lu udah ditekuk aja," ujar Rahel.

"Ditekuk? Emang muka bisa ditekuk?" ujar Sifa.

"Gara gara Farel lagi?" Kata Santi.

"Udah-udah gak usah bahas dia lagi."


Terimakasih untuk yang sudah baca

Jangan lupa buat vote nya yaa

-GAJAH TERBANG-

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang