32

14 3 0
                                    

"Mana tangan lu?"

Kirana tanpa berpikir langsung memberikan tangan nya kepada Farel. Kirana terkejut saat tangan nya langsung dipegang oleh Farel.

"Berdiri!"

Kirana berdiri sesuai perintah Farel. Mereka berdua lanjut berlari bersama dengan tangan yang saling mengenggam. Tak terasa, Kirana dan Farel telah sampai di depan rumah.

"Yeayy!! Akhirnya selesai juga." Kirana senang akhirnya selesai juga penderitaan nya hari ini.

"Makan diatur. Lu bisa cari video tentang makanan sehat. Gue yakin lu bisa," ucap Farel sambil memegang salah satu tangan Kirana menggunakan kedua tangan nya.

"Iya-iya tapi bi...bisa gak lepasin tangan gue dulu," ucap Kirana yang baru sadar bahwa ia dan Farel masih saling memegang tangan. Farel pun langsung melepas tangan Kirana.

"Mau masuk dulu atau langsung pulang? Langsung pulang aja ya?"

"Lu nanya atau nyuruh sih Ran?" tanya Farel yang tidak mengerti pertanyaan Kirana.

"Nanya lah. Emang lu mau masuk dulu? Tapi... langsung pulang aja deh Rel biar bisa cepet istirahat. Ok? Bye."

"Gue gak ngerti sama jalan pikir lu, Ran. Yaudah gue langsung pulang aja. Titip salam buat om sama tante ya."

Kirana masuk ke rumah sambil melambaikan tangan ke arah Farel.

***

"Ran dipanggil Bu Gita. Lu disuruh ke ruang guru katanya sih ada yang mau dibicarain," ucap Rahel yang kembali dari kantin.

Kirana bergegas menuju ruang guru. Di dalam perjalanan, ia hanya berdoa agar diri nya tidak ada masalah dengan Bu Gita karena beliau adalah salah satu guru yang paling ditakuti di sekolah nya tersebut. Dia mempersiapkan mental nya sebelum masuk ke dalam ruang guru.

Akhirnya setelah 10 menit, Kirana berhasil keluar dari ruang guru dengan selamat. Ternyata, Kirana hanya ditanyai beberapa pertanyaan dan untung saja ia dapat menjawab nya dengan benar. Jika tidak, ia pasti masih ada di ruang guru sampai jam pulang sekolah.

Tiba tiba Kirana mendengar percakapan terkait diri nya. Ia mencari keberadaan suara tersebut.

"Kirana? Gak mungkin lah. Dia pasti cuma jadi mainan Farel. Dia pasti pilih kamu. Setuju ga?"

"Iya lah, dia pasti pilih kamu daripada dia. Gak mungkin Farel pilih cewek kayak dia. Cewek tapi gak bisa jaga tubuh. Kalo masalah cantik sudah pasti Putri. Sudah gitu pinter lagi. Gak ada bandingan nya lah."

"Dia aja udah gendut, gak pinter apa apa lagi. Fix pasti Farel pilih Putri."

"Halo semua, Kirana disinii..." Kirana yang sudah malas mendengarkan pembicaraan mereka langsung menyapa dengan senyum selebar mungkin.

Putri dan 2 orang lain nya terkejut melihat Kirana ada di depan mereka.

"Kalo mau ngomong sama gue langsung di depan aja. Waktu istirahat tinggal 5 menit. Kalian boleh bicara semua tentang gue. Berani gak?"

"Ha..halo Ran. Maafin gue udah jelek jelekin lu di belakang. Gue sama temen temen gue minta maaf. Lu bisa ikut gue bentar? Ada yang perlu gue bicarain,"

Kirana mengangguk dan langsung mengikuti Putri. Putri mengajak Kirana ke taman sekolah.

"Ran, sekali lagi gue minta maaf," ucap Putri sambil menunjukkan wajah bersalah.

"Gue kira lu orang baik ternyata gue salah. Padahal lu adalah orang yang perfect menurut gue. Gue akuin kalo lu lebih cantik, lebih pinter, lebih bertalenta daripada gue. Tapi lu gak punya hak untuk rendahin gue."

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang