13

34 10 0
                                    

"Pak, Kirana pulang sama Farel aja," Farel langsung mengambil handphone Kirana dan berbicara dengan supir Kirana lalu langsung mematikan nya.

Supir Kirana pun dengan mudah nya langsung percaya saja kepada Farel karena memang Farel sudah sangat dekat dengan keluarga Kirana tetapi tidak ada yang mengetahui bagaimana sifat Farel kepada Kirana yang sebenarnya. Kirana langung berteriak kepada Farel agar handphone nya dikembalikan karena setelah Farel berbicara kepada supirnya, Farel tidak mengembalikan handphone Kirana melainkan langsung memasukkan nya kedalam kantong bajunya.

"Wah beneran gila nih setan," ujar Kirana sambil memukul lengan Farel.

"Santai ya gajah."

"Kembaliin HP gue setan!!!"

"Gue kembaliin HP lu tapi lu harus nemenin gue latihan basket."

"Astaga cobaan apa lagi ini."

"Mau apa gak?"

"Buat apa gue liatin SETAN main basket," kata Kirana dengan penuh penekanan di kata setan.

"Yaudah, gue pegang HP lu."

"Eh gue terus pake HP apa setan."

Farel terus berjalan ke lapangan basket tanpa mempedulikan Kirana dan Kirana hanya bisa pasrah untuk mengikutinya.

"Ngapain coba gue liatin setan main basket. Oke Kirana, kamu bisa ambil sisi positif nya aja ya. Siapa tau nanti ada cogan eakk," kata Kirana yang sedang ngomong sendiri lalu tersenyum mendengar aa yang baru ia pikirkan.

"Cepetan main nya setan," teriak Kirana dan tentu saja Farel tidak membalas dengan jawaban melainkan hanya melihat Kirana dengan tatapan tajam. Kirana menunggu Farel bermain basket kurang lebih selama jam. Selama 1 jam itu, ia hanya melihat Farel bermain. Bayangkan saja, hanya melihat Farel bermain karena benar benar tidak ada orang di sekeliling mereka.

"Akhirnya selesai juga, yok pulang," kata Kirana sambil berdiri.

"Duduk."

"Udah sore loh Rel, mau ngapain lagi sih?"

"Sekali lagi gue ngomong duduk."

"Apa?" Kirana pun duduk di sebelah Farel tetapi Farel tidak bersuara lagi dan hanya menatap ke depan.

"Rel, lu gak kerasukan kan?" kata Kirana sambil melihat wajah Farel dengan hati hati.

"Farel, lu dengerin gak sih?"

"Gue ngomong sama lu?"

"Astaga atau jangan-jangan Farel mau nembak gue," batin Kirana dengan penuh percaya diri dalam pikiran nya.

"Ap....apa..." kata Kirana dengan nada gemetar.

"Gue mau bilang kalo lo..."

"Gue kenapa?"

"Gue mau bilang kalo.."

"Woi, lu mau ngomong apa. Bisa gak sih kalo ngomong gak usah setengah setengah?"

"Lu belom balikin uang gue gajah." Teriak Farel di telinga Kirana.

"Ohh."

"Bayar woi!!"

"Sorry, gue lupa bawa Rel."

"Besok jangan lupa bawa," Farel langsung berdiri.

"Oh ya, lu tadi pagi ngapain berantem?" tanya Kirana.

"Emang gue gak boleh berantem?"

"Ya itu terserah lu sih, tapi lu kan paling gak suka buat berantem," kata Kirana karena mengingat sejak kecil ia tak pernah melihat seorang Farel bertengkar dengan teman nya. Ia selalu menyelesaikan masalah dengan baik.

"Tangan gue jangan ditarik setan," kata Kirana sambil memukul tangan Farel.

"TANGAN GUEE!!!"

"Psikopat nih orang," ujar Kirana setelah Farel melepaskan tangan nya.

"Naik."

"Ngapain gue harus pulang bareng setan astaga," Kirana pun tetap pasrah harus pulang bersama Farel karena tidak ada orang lagi di sekolah dan hari pun sudah mulai gelap.

Tak lama kemudian mereka berdua telah sampai di rumah sederhana Kirana yang pastinya jauh berbeda dengan rumah Farel. Kirana pun langsung turun dari motor Farel dan mengucapkan terimakasih. Kirana selalu mengucapkan terimakasih kepada orang yang telah membantu nya padahal dia juga tidak tahu mengapa dia harus berbuat seperti itu tetapi saat ia tidak berkata "terimakasih" seperti ada yang kurang saja.

"Makasi," kata Kirana dengan senyum di wajahnya.

"Bentar," kata Farel.

"Apa lagi?"

"Gue mau nagih syarat yang gue minta."

"Syarat?"

"Emang ada ya gajah pelupa."

"Gue beneran lupa setan."

"Waktu di mall."

"Ohh, yaudah tinggal minta aja." Kata Kirana dengan penuh percaya diri.

"Gue minta lo jadi pembantu."

"Pembantu nya siapa?"

"Gue," kata Farel sambil menunjuk dirinya.

"Wah, setan nya blom keluar juga?"

"Besok lu harus anter gue titik gak pake koma."

"Tolong setan nya keluar dulu dong. Ini beneran Farel kan ya? Besok gue bawa lu ke rumah sakit aja ya?"

"Besok lu tunggu disini," kata Farel dan langsung pergi menggunakan motor nya.

***

Terimakasih untuk yang sudah baca

Jangan lupa buat vote nya yaa

-GAJAH TERBANG-

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang