35

16 3 0
                                    

Sifa: Ran gue udah deket rumah lu

Sifa: Udah Siap kan?

Kirana: SIAPP

Tak lama kemudian, Sifa segera pamit kepada kedua orangtua nya karena mobil Sifa telah datang menjemputnya. Seperti yang mereka berempat rencanakan kemarin, mereka akan pergi ke cafe yang baru buka. Tempat nya yang instragamable membuat Sifa sangat ingin untuk bisa berfoto disana.

"Sif, cepet makan terus pergi mall. Lu lama banget foto-foto nya. Ini itu cafe bukan studio foto woi," ucap Santi saat melihat Sifa sibuk mencari gaya yang cocok untuk foto yang nantinya akan diunggah ke akun media sosial.

"Iya sif. Cepet makan terus kita pergi," kata Rahel.

Dengan desakan ketiga sahabat nya, Sifa dengan cepat memakan cake yang ia beli dan segera pergi.

Hari ini Kirana cukup bahagia karena bisa merefresh pikiran nya. Bisa bercanda dengan sahabat sahabat nya. Bisa melakukan hal yang menyenangkan. Hari ini adalah hari kebebasan Kirana atau bisa disebut cheat day karena ia baru saja makan ayam goreng plus kentang goreng plus cola. Meskipun makan makanan yang berlemak, Kirana merasa bahwa hari ini dirinya juga sudah berolahraga dengan berjalan memutari mall hampir 2,5 jam.

Kirana, Sifa, Santi, dan Rahel memutuskan untuk pulang setelah merasa kaki mereka sudah lemas semua. Di perjalanan pulang, mereka bertemu dengan Farel dan Putri. Disitu, Kirana hanya mengedarkan pandangan nya tanpa melihat ke arah Farel. Kirana berpikir bahwa takdir Putri memang bersama Farel. Ia terus terusan mengajak sahabat nya untuk pulang dengan segera. Farel hanya melihat Kirana tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

Putri yang melihat bahwa Farel dan Putri tidak dekat lagi bahkan tidak berbicara satu sama lain lagi membuatnya tersenyum bahagia. Sebenarnya Putri sengaja mengajak Farel ke mall pada hari ini. Ia mendengar bahwa Sifa ingin mengunjungi cafe yang baru buka dan ia berpikir bahwa ia pasti akan mengajak sahabat sahabat nya tak terkecuali Kirana. Dan setelah dari cafe, Putri yakin bahwa mereka berempat akan pergi ke mall. Dengan ide cerdik nya ia mengajak Farel dengan cara menyebutkan nama Kirana didalamnya.

-Kemarin-

"Rel, besok ikut gue ke mall yuk." Putri mengajak Farel melalui panggilan telepon.

"Lu gila? Ngapain gue harus pergi sama lu," jawab Farel yang tidak habis pikir dengan ajakan Putri.

"Ya udah kalo gak mau padahal tadi nya gue mau ngomong tentang Kirana." Putri memakai ide cerdik nya.

"Kirana? Emang Kirana kenapa?" Farel yang mendengar kata Kirana langsung semangat menjawab panggilan Putri.

"Jemput gue jam 10. Bye." Putri langsung menutup panggilan tersebut.

Farel merasa aneh dengan apa yang disampaikan Putri tapi jika itu ada hubungan nya dengan Kirana maka Farel harus mendengar nya. Farel berharap bahwa apa yang dikatakan Putri bisa membantu nya untuk memperbaiki hubungan nya dengan Kirana.

-Di mall-

"Selamat ya. Berarti takdir lu memang sama Farel," kata Kirana dengan senyum terpaksa.

"Yess... Berhasil," ucap Putri dalam hati. Putri tersenyum penuh kemenangan. Sementara, Farel yang mendengar kata-kata Kirana merasa bingung.

"Takdir?" ucap Farel dalam hati.

"Kita pulang dulu ya," ucap Sifa dan berjalan ke arah parkiran diikuti Santi, Rahel, dan Kirana.

Farel fokus melihat kepergian Kirana yang makin lama makin hilang dari pandangan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang