31

34 3 0
                                    

"Lu beneran kenal sama kak vino?" tanya Rahel yang juga kepo tentang hubungan Vino dan sahabat nya itu.

"Ihh... cerita lah sama kita. Janji gak akan pernah bongkar," ucap Santi sambil mendekatkan telinga nya ke Kirana.

"Iya-iya. Jadi, hubungan gue sama Kak Vino itu cu... cuma..."

Baru saja Kirana ingin mengungkapkan hubungan nya dengan Vino, bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa pelajaran dimulai. Kirana merasa bahwa hari itu adalah hari keberuntungan nya karena tidak perlu memberi tau kepada teman-teman nya. Berbalik keadaan dengan Sifa, Santi, dan Rahel yang kecewa karena tidak bisa mendengar cerita Kirana tentang masalah nya dengan Vino.

Kirana bertanya-tanya mengapa Kak Vino ingin menemui dirinya. Ia terus-terusan melihat jam yang tergantung di depan kelas. Kirana ingin cepat pulang karena ia penasaran dengan apa yang akan dikatakan Kak Vino.

Senyum terukir di wajah Kirana ketika mendengar bel pulang sudah berbunyi. Kirana menunggu kedatangan Kak Vino di dalam kelas nya. Teman-teman Kirana pun sudah pulang sejak 5 menit yang lalu. Hanya Kirana yang berada di dalam kelas dengan suara jarum jam yang bergerak.

Tiba-tiba ada suara yang asal nya dari pintu kelas. "Duh... maaf banget Ran, tadi masih ada urusan. Udah lama nunggu nya?"

"It's okay kak. Emang ada masalah apa ya kak? Biasanya juga ngomong di rumah, kenapa tiba-tiba ngomong di sekolah?" tanya Kirana.

"Kakak cuma khawatir aja sama kamu. Kemarin aku gak sengaja liat kamu berduaan sama Farel di taman. Sebaiknya kamu gak usah deket-deket lagi sama Farel deh. Kakak gak suka sama kalo kamu deket sama Farel."

"Emang nya kenapa aku gak boleh deket sama Farel kak?" tanya Kirana yang tidak mengerti maksud Vino.

"Di...dia kan selalu jahat sama kamu. Buktinya kamu selalu dibully sama dia. Pokoknya kamu harus jauh jauh sama Farel," ucap Vino dengan wajah serius.

"Kakak tau darimana kalo aku selalu diejek Farel? Perasaan aku gak pernah cerita kakak soal ini deh." Kirana bertanya dengan muka yang heran.

"Aduh Ran...Semua anak di sekolah ini tuh tau kalo lu selalu dibully sama Farel. Pokoknya kamu harus jauh jauh sama Farel. Dia gak baik buat kamu, Ran." Kirana hanya bisa menunduk sedih.

BRAKK!!!

Terdengar suara pintu yang dibuka dengan tekanan keras. Kirana dan Vino bersamaan menghadap ke pintu kelas.

"Emang gue ada salah sama lu? Ngomong langsung sama gue sini!" Farel berjalan menuju arah Vino. Ia juga menyuruh Kirana berada di belakang diri nya.

"Udah Rel. Pulang aja sana." Kata Kirana yang berusaha mengusir Farel.

"Kenapa gue mesti pulang? Lu sama dia ada hubungan apa?" Farel menghadap Kirana dengan penuh emosi.

"Yaudah kalo gitu kita aja yang pulang Ran." Vino menarik tangan Kirana.

"Lu pulang bareng gue." Farel menarik tangan Kirana yang sebelah kiri

"Kenapa jadi gini sih? Kalo gue cantik sih gapapa direbutin 2 cowok tapi badan gue yang kayak gini mau direbutin cowok? Halu banget sih lu Ran. Keliatan banget kalo dua cowok ini lagi rebutin gajah yang pake seragam sekolah," ucap Kirana dalam hati.

"Ran, lu pilih pulang bareng dia atau pulang bareng gue," kata Farel.

"Kalo diliat orang, bukan kayak di drama-drama gitu yang tegang buat cari tau siapa cowok yang dipilih sama si cewek tapi kalo gue yang direbutin jadi gak ada tegang tegang nya karena penonton pasti ketawa gara gara cewek kayak gue bisa ditarik sana sini sama 2 cowok. Kenapa juga Farel ada disini kan jadi ribet urusan nya," batin Kirana.

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang