2

109 33 10
                                    

Kring...kringg...kring...

Jam pelajaran pertama pun dimulai dengan pelajaran Kimia.

"Woi ran, hari ini ada tes kimia, lu udah belajar?" kata Santi dengan suara yang kecil agar guru di depannya tidak mendengarkan suaranya.

"Ya gak lah, mana ada gue belajar kimia," kata Kirana dengan santainya.

"Bapak sekarang bagi soalnya, baru dibuka nanti jam 07.25 dan selesai jam 09.00" kata Pak Satrio.

Kirana dan teman-teman sekelas nya mulai mengerjakan soal kimia yang diberikan oleh Pak Satrio. Jam pun menujukkan pukul 09.00 yang artinya bahwa jawaban sudah harus dikumpulkan. Tes kimia diakhiri dengan suara anak-anak yang teriak gara gara soal yang sangat sulit dan juga soal yang tidak dapat diterima lagi dengan akal sehat.

"Ran, lu bisa jawab nya?" tanya Rahel.

"Gue jawab ngawur yang penting gue jawab," kata Kirana.

"Guys, kita makan aja ya. Gue udah laper ini," kata Sifa sambil memegang perutnya.

"Okei yuk kita cuss ke kantin," kata Santi.

Kantin sekolah terlihat ramai tapi untung saja Kirana dan teman-teman nya masih mendapatkan meja. Mereka langsung memesan 4 porsi bakso.

"Hel, lu yang traktir hari ini ya," kata Kirana dengan senyum tanpa malu.

"Hari ini kan emang giliran nya Rahel," kata Sifa sambil menatap Rahel.

"Iya-iya, hari ini gue yang traktir," kata Rahel dengan pasrah.

"Yess ditraktir Rahel," kata Kirana dengan senyum yang lebar.

"Kasian temen lu Ran, lu makan bakso aja masih minta traktiran, nih gue kasik uang buat bayar bakso," ujar seorang laki-laki yang ada di belakang Kirana.

"Yaudah mana sini uang lu, kan lumayan gue gak usah keluar duit," kata Kirana sambil mengambil uang dari Farel, cowok yang paling dia benci di dunia ini. Inget ya, yang paling dibenci bukan yang paling disuka.

"Jangan makan banyak-banyak ya gajah, nanti tambah lebar tuh badan," kata Farel sambil melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu.

Kalian gak salah baca kok. Kirana memang bukan gadis yang cantik dan juga tidak memiliki body goals seperti wanita lainnya. Dia hanya perempuan dengan wajah biasa biasa saja dan memiliki berat hampir 75 kilogram. Bayangkan saja berat 75 kilogram untuk anak yang baru berumur 16 tahun. Untungnya, Kirana bukan orang yang mudah untuk baper sehingga setiap dia diejek, dia selalu menghiraukan itu meskipun terkadang ia juga akan merasa sedih.

Kirana juga bingung kenapa Farel selalu mengejek nya padahal dia bisa saja mengejek orang lain. Farel memang bukan cowok playboy yang sering gonta-ganti cewek, dia hanya pernah dekat dengan satu perempuan saat SMP tetapi sepertinya sudah putus hubungan saat dia masuk SMA. Dan sampai saat ini pun dia sepertinya belum dekat dengan perempuan lagi dalam penglihatan Kirana. 

Farel adalah anak laki-laki dari keluarga berada. Bisa dikatakan jika Farel dan Kirana bak langit dan bumi. Farel yang memiliki wajah tampan dan kaya sedangkan Kirana yang buruk rupa dan miskin. 

"Yok balik lagi ke kelas, makan nya sudah semua kan?" kata Rahel.

"Yok-yok," kata Kirana yang senang karena sudah kenyang.

"Halo gajah Thailand, udah kenyang makan nya?" kata Farel.

Kirana pun gak menjawab pertanyaan bodoh dari Farel itu yang sudah sangat jelas jawaban nya.

"Sudah kenyang ya ternyata gajah sekolah, kapan balik ke Thailand?" tanya Farel.

Ya benar, Farel selalu memanggil Kirana antara gajah Thailand atau gajah sekolahan. Padahal Kirana sama sekali tidak mengerti mengapa ia dipanggil seperti itu. Kirana akui jika tubuh nya memang besar tapi apakah ia juga harus terima jika direndahkan oleh seseorang.

"Rel!!! Bisa diem gak lu?" teriak Kirana.

"Ada apa sih gajah Thailand, kalo ngomong jangan teriak teriak, gue ada di sebelah lu kok," ujar Farel dengan lembut.

"Nama gue kirana, bukan gajah Thailand, ngerti?"

"Iya-iya gajah Thailand."

"Rel, lu punya kaca kan? Badan lu juga kayak gajah tau, gajah kok ngomong gajah," kata Kirana dengan nada mengejek.

"Lu kan ga pernah liat six packs gue ran, lu mau liat sekarang?" 

"Apaan sih lu rel, ga jelas," kata Kirana langsung menuju ke kelasnya.

Kirana sebenarnya berbohong karena Farel memang memiliki badan yang atletis dan tubuh yang tinggi. Farel mendapatkan badan tersebut karena dia memang suka olahraga. Coba saja jika Farel merupakan orang baik pasti Kirana sudah suka Farel dari dulu. Yang Kirana tidak suka dari laki-laki itu adalah kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulutnya. Tetapi karena hal itu, Kirana menjadi terbiasa dengan ucapan-ucapan Farel yang menyakitkan. Bayangkan saja, Kirana sudah mendapatkan ucapan seperti itu dari SD dan lebih parah lagi mulai dari SMP dan SMA ini.

***

Terimakasih untuk yang sudah baca

Jangan lupa buat vote nya yaa

-GAJAH TERBANG-

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang