15

40 9 1
                                    

"Halo gajah, pantesan aja lu gak ada di kelas lu ternyata lu lagi makan," kata Farel yang tiba tiba sudah duduk di dekat Kirana dan diikuti oleh teman teman Farel yang duduk satu meja dengan mereka juga. Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu sehingga Kirana dan teman teman nya langsung menuju ke kantin agar ia tidak harus mengantri dengan lama.

"Rel, Kirana lagi makan jadi gausah digangguin dulu," kata Sifa.

"Jah, cepet beliin gue bakso 1 porsi," kata Farel tanpa mempedulikan perkataan Sifa.

"Yah, gue sama Riko gak dibeliin juga?" ujar Ziki yang berharap akan dibelikan makan oleh Kirana juga.

"Lu emang siapa nya Kirana, main suruh suruh aja," kata Rahel yang tidak terima teman nya harus disuruh suruh oleh Farel.

"Cepetan Ran atau gue bongkar rahasia lu," ujar Farel dengan cukup keras karena Kirana masih sibuk dengan makanan nya sendiri.

"Rahasia?" tanya Santi.

"Ran, lu ada rahasia apa sama Farel?" Santi pun ikut bertanya tanya apakah Kirana memiliki rahasia dengan Farel.

"Woww. Seorang Farel ada rahasia sama Kirana" ujar Riko.

"Waduh berita hot nih," kata Ziki yang mulai tertarik dengan perkataan Farel.

"Gak ada rahasia apa-apa kok, Farel kalo ngomong kan emang suka ga bener," Kirana pun berbohong sebaik mungkin di depan 3 teman nya itu.

"Cepetan woi, jam istirahat udah mau selesai ini," Kata Farel yang mulai tidak sabar karena Kirana masih tidak bergerak dari tempat nya.

"Iya-iya bawel," Kirana langsung menuju ke penjual bakso untuk menuruti permintaan Farel. Setelah itu, ia langsung memberikan 1 porsi bakso itu kepada Farel.

"Nih punya lu," kata Kirana sambil memberikan mangkok bakso itu dengan sangat tidak sopan. Untung saja kuah bakso nya tidak tumpah karena jika kuah nya sampai tumpah pasti akan melanjutkan pertengkaran antara gajah dan setan.

"Santai aja Ran, gausah pake nge gas gitu lah" kata Riko.

"Udah, lu gausah ikut campur," kata Kirana yang kesal dengan dengan perkataan Riko.

Mereka bertujuh pun akhirnya makan bersama. Sebenarnya ini kali pertama Farel dan teman-teman nya makan di meja yang sama dengan meja Kirana karena biasanya mereka akan duduk di meja yang sangat berjauhan. Jadi, ada beberapa teman mereka yang merasa aneh dengan kejadian itu sehingga mereka menjadi berita hot di kantin itu.

Meskipun Kirana dan Farel masih kelas 10 tetapi hampir semua anak di sekolah itu mengetahui jika mereka adalah musuh bebuyutan karena Farel lumayan terkenal di sekolah itu bukan karena kepintaran nya melainkan karena kelihaiannya dalam basket. Jadi bisa dibilang yang membuat mereka terkenal adalah Farel.

"Yuk cabut," kata Kirana kepada 3 teman nya.

"Eh lu mau kemana?" kata Farel yang melihat Kirana sudah berdiri dari tempat duduk nya. Sebenarnya Farel sudah mengetahui jika Kirana ingin pergi ke kelas tetapi ia tetap bertanya.

"Ya mau ke kelas lah," jawab Kirana.

"Tungguin gue makan."

"Astaga Rel, lu udah besar ngapain gue harus nungguin lu makan," Kirana pun langsung menolak permintaan Farel karena buat apa seorang Kirana menunggu Farel untuk makan.

"Kan sekarang lu jadi...." kata Farel yang sengaja tidak menyelesaikan kata kata nya.

"Jadi apa?" tanya Rahel

"Iya iya gue tungguin lu. Puas lu?" Kirana langsung menuruti perkataan Farel karena ia tidak ingin teman teman nya tau jika ia menjadi pembantu Farel. Kirana tidak ingin teman-teman nya mengetahui jika sekarang ia menjadi pembantu Farel karena pasti mereka akan bertanya alasan kenapa Kirana mau jadi pembantu Farel. Merke akan bertanya serinci mungkin alasan Kirana menjadi pembantu Farel dan hal itu akan membuat Kirana sangat malu.

Tiba-tiba Farel meminta Kirana untuk mengambil sendok nya lalu menyuapkan nya ke dalam mulut Farel. Kirana pun sangat terkejut dengan permintaan Farel. Kirana tau jika Ia sekarang memang sedang menjadi pembantu atau asisten dalam bahasa yang lebih sopan tetapi ini sudah diluar nalar Kirana.

"Cepetan gajah."

"Rel, lu udah besar harusnya udah bisa makan sendiri lah," kata Rahel yang sedang membela Kirana.

"Tangan gue lagi capek buat angkat sendok"

"Woi, tangan lu emang habis ngapain?" kata Sifa yang tak habis pikir dengan jawaban Farel.

"Ini kan tangan gue terserah tangan gue habis ngapain."

"Udah udah gausah bertengkar lagi, sekarang mana sendok lu." Kirana hanya bisa pasrah dan berdoa agar dia tidak menjadi berita utama di kantin itu. Meskipun di kantin sudah tidak terlalu banyak orang tapi pastinya nanti berita ini akan jalan dari mulut ke mulut. Bayangkan saja, seorang Farel yang jarang sekali terlihat berduaan dengan perempuan tetapi sekarang sedang disuapi oleh perempuan dan perempuan itu adalah musuh bebuyutan nya sendiri.

Farel pun langsung memberikan piring nya kepada Kirana. "Ini."

"Ran, otak nya Farel udah ga beres. Lu gak usah mau disuruh suruh sama dia," kata Santi sambil menarik tangan Kirana.

"Tinggalin aja Ran," ujar Rahel yang sudah muak dengan tingkah laku Kirana yang mau dijadikan babu oleh Farel.

"Udahlah Ini masalah Kirana sama Farel. Kalian bertiga gausah ikut campur masalah mereka. Gue aja sama Ziki ga ikut campur kok," ujar Riko.

"Gue kan mau bantu temen gue. Emang ga boleh?" kata Sifa.

"Ya gak usah ikut campur aja," jawab Riko

"Emang kenapa kalo kita ikut campur? Masalah sama lu?" kata Santi yang ikut dalam pertengkaran tersebut.

Hanya beberapa suapan yang diberikan oleh Kirana lalu bel pun berbunyi sehingga pertengkaran mereka pun langsung berhenti. Meskipun hanya terjadi beberapa suapan tetapi itu bisa menjadi berita utama di sekolah itu lebih tepatnya sudah menjadi berita utama di sekolah itu. Kirana langsung cepat-cepat pergi dari tempat itu yang diikuti oleh 3 teman nya. Mereka pun dengan cepat masuk kelas tanpa ada lagi yang membicarakan kejadian tentang Farel dan Kirana di kantin tadi.

***

Terimakasih untuk yang sudah baca

Jangan lupa buat vote nya yaa

-GAJAH TERBANG-

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang