26

24 4 0
                                    

"Jangan lama buat di dor-dor nya daripada diambil sama orang. Tenang aja, gue dukung lu kok," bisik Kirana di telinga Farel.

"Ran, lu salah paham," kata Farel sambil memegang tangan Kirana.

"Lepas," kata Kirana dan Farel langsung melepas tangan nya.

"Yaudah selamat bersenang-senang ya kalian berdua. Jangan lupa besok traktiran ya Rel." kata Santi.

"Ran, lu pulang bareng gue aja," ujar Farel sambil meletakkan semua barang yang dia bawa di lantai.

"Kesambet nih orang. Trus Putri lu tinggal? Tanggung jawab lah, anterin dia pulang sampe rumah. Put, gue pulang duluan ya. Farel itu cowok baik kok, lu pasti dijagain sama dia. Bye," kata Kirana sambil melambaikan tangan nya.

Kirana meninggalkan tempat tersebut dengan raut muka sedih melihat Farel dan Putri berduaan lagi. Kirana segera pergi dari tempat tersebut agar tidak memikirkan hal tersebut terus menerus. Kirana pulang dengan naik ojek sementara teman-teman nya dijemput dengan sopir pribadi nya.

Akhirnya, Kirana sampai di rumah nya dan langsung masuk ke dalam kamar nya. Kirana senang karena orang tua nya sudah tidak bertengkar lagi di rumah tetapi juga merasa sedih karena melihat Farel dan Putri yang sedang jalan berdua.

"Rann, sini!" panggil mama Kirana.

"Bentar."

"Ini mama, papa, sama adik lagi mau pergi dulu bentar ke mall buat beli beberapa barang. Kakak mau ikut?"

"Gak deh ma. Kirana di rumah aja buat jaga rumah." Kirana merasa lelah karena baru pulang dari mall jadi dia memilih untuk tinggal di rumah saja.

"Hati-hati ya kak," ujar papa sambil menutup pintu.

Kirana langsung masuk ke kamar nya untuk mandi dan mengganti baju nya dengan baju rumah. Karena merasa lelah, ia memutuskan untuk menonton drama korea saja di tempat tidur sambil menunggu ngantuk datang. 10 menit kemudian, Kirana mendengar bunyi bel rumah. Kirana langsung panik karena keluarga nya sedang tidak ada di rumah dan ia sedang sendirian. Mama dan papa nya selalu berkata untuk berhati-hati saat membukakan pintu untuk orang asing.

Kirana takut jika orang yang mengetuk pintu adalah orang yang tak ia kenal. Kirana pun membuka sedikit tirai agar ia bisa melihat siapa orang yang mengetuk pintu rumah nya. Kirana bisa bernafas lega karena ternyata Farel yang datang mengetuk pintu nya. Kirana langsung membuka pintu untuk nya.

"Ngapain lu dateng sini?" tanya Kirana.

"Gue mau jelasin yang lu liat tadi di mall."

"Cuma gara-gara itu, lu dateng ke rumah gue? Kenapa gak besok aja sih setan? Padahal gue lagi seru-seru nya nonton drakor."

"Gue mau jelasin sekarang." Farel langsung membuka lebar pintu dan masuk kedalam rumah Kirana.

"Mana tante sama om?" tanya Farel karena tidak melihat sama sekali keberadaan mereka berdua.

"Lagi pergi, cepetan ngomong biar gue bisa cepet nonton drakor."

"Gue sama Putri itu ...."

Ding dong... ding dong...

"Astaga sapa lagi sih yang dateng padahal lagi gak ada acara disini." Kirana langsung berdiri untuk melihat siapa lagi yang datang ke rumah nya itu.

Tak disangka-sangka, ternyata Vino pun datang ke rumah Kirana. Kirana juga membiarkan Vino untuk masuk ke rumah nya. Ia berpikir apakah Vino dan Farel akan bertengkar di rumah nya. Suasana di rumah nya menjadi sangat tidak enak dengan kehadiran mereka berdua.

Gajah TerbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang