7. Work

178 36 0
                                    

"Ayolah, masuk saja. Kau tidak akan dibunuh kok." Yeji tetap saja menggelengkan kepalanya dan berusaha melepas genggaman tangan Jaehyun. "Tidak mau! Mendengar namanya saja tidak mau, apalagi mukanya!"

Jaehyun menunjukkan muka memelasnya. Yeji tidak kuat melihat ini, mengapa mukanya bisa selucu ini. "Baiklah." dia menutup matanya. Mengangkat kedua tangannya dan menutupi muka Jaehyun. "Aku akan masuk."

"Terima kasih Yeji-ssi, kau memang sahabat manusia terbaikku." Jaehyun tersenyum senang dengan sedikit memiringkan kepalanya.

"Jaehyun oppa, mengapa kau bisa semenggemaskan ini." Yeji mencubit pipi Jaehyun sampai warnanya memerah. Sedangkan Jaehyun, dia hanya pasrah dirinya diperlakukan seperti itu. Itu sudah menjadi hal biasa baginya.

Yeji memberanikan diri untuk masuk kedalam ruangan Jeno. Dia sudah tidak bisa berpikir lagi karena didalam otaknya hanya ada muka Jaehyun yang memelas kepadanya tadi. Ah, itu begitu menggemaskan.

Sedari tadi Yeji tidak memperhatikan jalan dan terus saja senyum-senyum sendiri. Dia tidak menyadari kalau ada sebuah tiang di depannya. Tiba-tiba dahi Yeji terbentur tiang itu, Yeji mengerang kecil dan memegang dahinya.

"Jalan tuh lihat-lihat, malah senyum-senyum sendiri, kaya sasaeng fans tau." Yeji mengernyitkan dahinya. "Hey, sasaeng fans lebih parah dari ku." Jeno tidak menghiraukannya dan kembali melihat ke kertas yang ada ditangannya.

"Kertas apa itu?" Yeji menatap kertas yang Jeno pegang dengan jarak yang sangat dekat. "Kasus Pembunuhan." Ucap Jeno. Yeji terkejut dan langsung duduk di kursi yang ada didekatnya. Dia tidak mau berurusan dengan hal seperti itu.

Jeno terkekeh melihatnya. Yeji mengangkat sebelah alisnya "Mengapa?" Jeno menutup mulutnya "Tidak." Dan mengalihkan perhatiannya. "Jadi, aku bisa kerja apa?"

Jeno menyipitkan matanya "Aku pun juga tidak tahu." Dia terdiam sebentar "Ah, bagaimana kalau kau mengurus ini. Yoona noona, akan membantumu." Jeno menyerahkan kertasnya dan memperlihatkannya ke Yeji.

Yeji mengernyitkan dahinya "Ini?"

[1] Department Of Life : Who Are You? | YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang