[1] Department Of Life : Who Are You? | Yeji

9. Sleep

"Yeji-ya, ada yang sedang menunggumu didepan." Seruan itu membuat Yeji tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Dia menutup laptopnya dan beranjak dari kasurnya. "Ya, Lia eonni."

Yeji membuka pintu kamarnya dan pergi menuju pintu masuk. Saat di sana, Yeji melihat pintu sudah terbuka dan ada Lia yang sedang mengobrol dengan seseorang.

Yeji menghampiri mereka berdua dan menepuk pundak Lia dengan pelan. "Siapa eonni?" Lia menoleh. "Namanya Lee Jeno, katanya dia teman sekelas mu." Bisik Lia. Yeji membulatkan matanya dan menarik tangan Lia masuk kedalam. Lalu, dia mengunci pintu.

Lia mengerang kecil "Ada apa?" Yeji menggelengkan kepalanya. "Jangan buka kan pintu untuknya." Lia mengangkat sebelah alisnya "Mengapa? Apakah kau punya masalah dengannya?" Yeji menggelengkan kepalanya lagi. "Tidak akan mau dan tidak akan pernah." Bantah Yeji.

Lia mengernyitkan dahinya "Baiklah, eonnie akan pergi ke kamar. Jangan buat keributan." Yeji mengangguk dan langsung berlari ke kamarnya. Itu semua sangat melelahkan, ini adalah waktu yang tepat untuk tidur.

Baru saja ingin tidur, Yeji mendengar suara ketokan pintu dari luar kamarnya. "Masuk." Dia menjawabnya tanpa melihat siapa yang masuk. "Yeji." Yeji kenal dengan suara ini, ini bukanlah suara kedua temannya atau pun Hyunjin. "Aku membawakan mu makanan."

"Yak! mengapa kau bisa ada di sini." Yeji menghampiri orang itu dan langsung meneriaki nya. "Aku ini Lee Jeno, aku bisa lakukan apa saja yang aku mau."
Jeno tidak menghiraukannya. Dia menaruh makanannya dan memaksa Yeji untuk duduk bersamanya.

"Ayo duduk." Paksa Jeno. Yeji mengernyitkan dahinya "Tidak mau!" Jeno membuang napas kasarnya. "Baiklah, kalau begitu aku akan mengurungmu lagi di kamar itu." Ancam Jeno.

"tetapi aku sangat mengantuk. Sekali saja biarkan aku beristirahat." Pinta Yeji. Jeno melirik Yeji dan terdiam sebentar "Ya sudah, tidur saja angsana. Aku akan memakan makanan ini sendiri." Yeji tersenyum dan menarik selimutnya sampai menutupi badan. Lalu, dia terlelap dalam tidurnya.

"Tidurlah yang nyenyak Yeji. Mungkin ini akan jadi tidur terakhirmu."