Yeji berlari ke arah pintu kelasnya dan membukanya dengan satu hentakan keras, yang membuat seisi kelas terkejut dan menatap tajam ke arah Yeji.
"Maaf, saya terlambat." Yeji menundukkan kepalanya. Dia memegang tali tasnya sekencang mungkin untuk menahan rasa paniknya. Sedangkan murid-murid dan guru yang ada di sana hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Yeji yang sudah dianggap biasa untuk mereka.
Gurunya memijat pelan pelipis dahinya. "Duduk saja, ibu sudah capai melihat tingkah mu ini." Yeji menatap gurunya dengan perasaan bersalah. Dia berjalan pelan ke arah tempat duduknya dan menaruh tasnya.
"Mengapa kau terlambat?" Yeji tidak menggubris sama sekali dan menatap ke luar jendela. Tak lama kemudian, dia menatap ke arah orang yang ada disampingnya. "Jeno, apakah tingkah ku itu keterlaluan?"
"Mungkin, tetapi kan aku bukan guru, jadi aku tidak tahu perasaannya." Yeji tersenyum menahan emosinya. "Kau benar, kau itu bukan guru." Jeno tersenyum kecil dan kembali melihat guru yang sedang menjelaskan.
Tiba-tiba saja pintu kelas terbuka. Ada seorang laki-laki bertubuh tinggi masuk ke sana. Yeji sedikit menyipitkan matanya dan menyatukan kedua alisnya "Bukankah, itu orang yang tadi." Gumam Yeji.
Jeno menatap Yeji bingung. "Siapa?" Spontan Yeji menoleh ke arah Jeno dan menunjuk ke arah orang yang tadi baru saja masuk. "Itu seperti orang yang aku lihat tadi pagi." Jeno membulatkan mulutnya dan melihat orang itu lekat-lekat.
"Lee Taeyong." Ucap Jeno. Yeji menautkan kedua alisnya. "Lee Taeyong?" Tiba-tiba saja kepala Yeji di paksa untuk menunduk oleh Jeno. "Hey, itu sakit." Bisik Yeji. Dia mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit dan mencubit tangan Jeno.
"Diam saja, pergi ke kursi belakang dan tutup mukamu dengan buku." Jeno melihat ke sekeliling dan sedikit mendorong tubuh Yeji. "Cepat pergi."
Yeji menghembuskan napas kasarnya "Baiklah." Dia mengambil buku yang ada di mejanya dan menutupi mukanya. Setelah itu, dia langsung pergi ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Department Of Life : Who Are You? | Yeji
Random"Bangunan apa ini aku tidak pernah melihatnya"