1. Late

751 56 2
                                    

   Hwang Yeji membuka matanya yang

terasa begitu berat. Dia mengangkat

tangan menutupi mata dan mengerang

pelan. Sinar matahari yang menembus

jendela kamar sangat menyilaukan

matanya. Mulutnya menguap lebar,

lalu merentangkan lengan dan kakinya

dengan posisi masih berada di tempat

tidur.

   Yeji menarik kembali selimut

lembutnya sampai menutupi seluruh

badan. Dia menggeliat kecil sambil

berusaha untuk mengumpulkan

setengah nyawanya. Dia memaksakan

diri berguling turun dari tempat tidur

dan berjalan sempoyongan ke arah

jendela kamarnya. Lalu dia

membukanya lebar-lebar untuk

melihat pemandangan kota di pagi

yang cerah.

   "Jam berapa sekarang?" tiba-tiba

mata kucing Yeji terarah ke jam kecil

yang berada di atas meja belajarnya

dan dia terkesiap.

   "Oh, tidak." Yeji meringis. Dia berlari

ke arah pintu kamar tidurnya dan

membukanya dengan satu hentakan

keras, mengangetkan kedua teman

satu flatnya yang sedang duduk santai

sambil mengobrol di dapur sederhana

flat itu.

   "Astaga! Jangan mengagetkan ku!"

gadis bertubuh pendek dengan bola

mata biru samudera itu berteriak

keras. Lalu kembali menyeruput teh

nya sambil menggelengkan kepalanya

melihat tingkah gegabah Yeji.

   "Aku ingin meminjam coat yang

sedang kau pakai. Mana sini aku

sudah terlambat!" pinta Yeji.

   "Baiklah." ucap Lia, salah satu teman

satu flatnya itu dengan pasrah. Dia

membuka coat nya, lalu

memberikannya kepada Yeji. Lia

kembali duduk "Apakah kau akan ke

sekolah hanya memakai coat

itu. Tanpa mandi?" dia menatap Yeji

dengan saksama dari atas kepala

sampai bawah kaki dan mengangkat

sebelah alisnya.

   "Sudahlah Lia, tanpa mandi pun aku

sudah wangi. Lagipula tidak akan ada

yang curiga karena sehabis ini aku masih

akan mengganti baju dengan seragam

sekolah." ucap Yeji dengan percaya diri.

Dia pun memakai coat pinjaman Lia itu

dan segera memesan taksi online. Butuh

waktu lama untuk taksi itu sampai ke

flatnya, mungkin karena jalannya yang

selalu berbelok-belok. Tapi dia tidak begitu

khawatir karena keadaannya yang masih

ada di dalam flat.

   Setelah menunggu cukup lama, Yeji

langsung mengambil tasnya dan lebih

memilih untuk menunggu taksi itu di

depan flatnya. Sesekali dia melihat ke arah

benda pipih yang ada di tangannya sambil

mendengarkan beberapa lagu

kesukaannya.

   "Ah, itu dia taksinya." gumam Yeji.

Sebuah taksi berwarna biru terang

berhenti tepat di hadapannya. Dia pun

segera menaiki taksi itu dan duduk di

bangku belakang. Yeji sedikit

mencondongkan tubuhnya "Ahjussi,

bisakah kau agak sedikit cepat. Saya sudah

sedikit terlambat legi ke sekolah."

   Orang itu tersenyum dan menoleh

sedikit ke belakang. "Tenang saja, ahjussi

akan membawamu ke tempat tujuan

dengan aman dan selamat."

[1] Department Of Life : Who Are You? | YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang