"Namaku Kim Iseul." Hyunjin mengangkat sebelah alisnya dan menoleh ke arah Yeji. "Mengapa kau membawanya, kau ingin merawatnya." Yeji mengangkat bahunya dan menutup mukanya dengan kedua tangannya. "Aku sendiri pun tidak tahu apa yang aku pikirkan saat itu."
Ryujin menatap Yeji dan Hyunjin bergantian. Mereka berdua sangat aneh. Memangnya mereka berbicara dengan siapa?
"Yak! Berhenti membuatku bingung, apa yang sedang kalian lakukan!" Yeji mendongak. Dia mendekatkan satu jarinya ke bibir Ryujin "Jangan berisik, kita sedang berpikir." Hyunjin mengangguk dan kembali menatap Yeji. "Sebenarnya aku tidak apa-apa kalau kau ingin merawatnya, lagian itu kan kerjaan mu bukan kita."
Yeji tersenyum miring "Tenang saja, aku tidak merawatnya di sini, aku punya tempat rahasia." Hyunjin terlihat bingung dan mengangkat kedua alisnya. "Terserah apa mau mu, aku ingin kembali tidur."
"Baiklah aku ke kamar dahulu, ayo Iseul." Iseul tersenyum dan menggandeng tangan Yeji. Yeji membalasnya dengan senyuman dan keluar dari sana.
Ryujin masih duduk ditempat dan menatap kosong kedepan. Apa maksudnya semua ini, mengapa dia ditinggalkan sendiri di sini. "Oke, juga akan keluar."
"Iseul, perkenalkan namanya kucing." Iseul sedikit mencolek kucing yang ada di tempat tidur Yeji. "Tetapi, dia memang seekor kucing." Yeji mengangguk "Karena itulah namanya kucing."
Iseul menyatukan kedua alisnya. "Terserah apa mau mu eonnie." Dia berlari ke arah kasur Yeji dan melemparkan tubuhnya. "Kasur ini sangat empuk." Iseul berguling-guling di sana dan sedikit menepuk-nepuk kasur Yeji.
Yeji tersenyum senang "Lihat, siapa yang membelinya dong." Dia sedikit menepuk dadanya dan tersenyum bangga. Sedangkan Iseul, dia hanya tertawa geli melihat tingkah Yeji "Sudah eonnie, jangan membuatku sakit perut. Aku tidur dahulu." Yeji mengangguk.
"Selamat tidur Iseul."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Department Of Life : Who Are You? | Yeji
Random"Bangunan apa ini aku tidak pernah melihatnya"