Zean dan Pelangi menaiki perahu. Dua sejoli itu menikmati pemandangan sungai. Mereka masih mengenakan seragam sekolah. Zean tersenyum simpul melihat Pelangi yang antusias memaini air. Baru saja Zean ingin berhenti mendayung dan memandang Pelangi lebih lama lagi, tapi hujan seakan tidak mengizinkan mereka untuk menikmati pemandangan sungai lebih lama lagi.
Zean segera mendayung perahu nya menuju tepi. Cowok itu membantu Pelangi turun. Mereka berlari mencari tempat berteduh. Hujan semakin deras. Mereka berteduh di dekat pombensin.
Pelangi tampak kedinginan, tapi Zean tidak memakai jaket hari ini. Cowok itu hanya memakai seragam sekolah. Rambut cowok itu basah setengah. Hanya depannya saja yang basah.
Dengan gerak cepat Zean menarik Pelangi ke pelukannya. Cowok itu memeluk Pelangi erat. Gadis itu mendongak menatap Zean. Ia mengerjapkan matanya dua kali. Zean menunduk menatap Pelangi. "Dingin" kata Zean lugu.
Pelangi tertawa kecil karnanya.
Hujan sudah reda, Zean melepaskan pelukannya. Cowok itu mengambil tangan Pelangi dan mengegamnya. "Ayo" ajak Zean.
Pelangi hanya menganguk kecil.
Pelangi dan Zean berjalan menelusuri jalanan didekat sungai. Begitu banyak bunga dengan berbagai warna dan jenis bunga yang berbeda. Di dominasi dengan bunga mawar berwarna merah. Sangat indah, rumput berwarna hijau pekat, begitu juga daun-daunan yang ada disana. Awan yang cerah, namun tak tampak ada kemunculan matahari di langit.
Zean memetik bunga mawar berwarna merah itu dan menyelipkannya di daun telinga Pelangi. Pelangi terkesiap. "Cantik sekali," puji Zean.
Pelangi tersipu. Ia senyum dengan malu-malu.
Pelangi menghadap Zean. Cewek itu berjinjit. Ia mengelus puncak kepala Zean. "Kok kepala kamu aneh?"
Zean bergumam kecil. "Aneh kenapa?"
"Persis kepala keluarga aku," kata Pelangi tersenyum lebar.
Zean tertawa karnanya. Tawa yang sangat menawan di mata Pelangi. "Udah pintar ngegombal," kata Zean mencubit gemas hidung Pelangi.
Pelangi menyengir.
Cewek itu berlari meninggalkan Zean. Ia berlari menelusuri jalanan yang dipenuhi dengan banyak bunga. Sesekali gadis itu menyentuh bunga-bunga itu dengan tangannya. Ia meringis ketika roknya tersobek hingga pahanya. Cewek itu refleks langsung menutupi pahanya dengan kedua tangannya.
Melihat gerak-gerik Pelangi yang aneh, Zean segera menghampiri cewek itu. "Kenapa?" tanya Zean.
"Rok, rok akuu" bisik Pelangi.
Zean tidak mendengarnya. Cowok itu membungkukan badannya mengimpasi tinggi tubuh Pelangi dengan dirinya. "Rok aku sobek." pekik Pelangi tepat ditelinga Zean.
Dengan gerak cepat Zean langsung membuka seragam sekolah nya dan mengaitkannya pada paha cewek itu yang terekspos. Pelangi membulatkan matanya. "Kok dikasih ke akuu? Terus kamu gimanaaa?" tanya Pelangi histeris. Masalahnya Zean bertelanjang dada sekarang.
Zean menggeleng, "Aku gak pa-pa kaya gini."
"Kamunya ga pa-pa, akunya gak ikhlas kamu kaya gitu, Zeannnn!" Pelangi membuka seragam milik Zean yang tertaut dipahanya. Cewek itu memberikannya pada Zean dengan paksa. "Pake lagiii!" seru Pelangi.
Dengan gerak cepat Zean langsung memasangkan lagi seragamnya pada Pelangi. "Aku ga mau cowok lain liat ini."
"Ih!" Pelangi berseru tidak terima. "Masa kamu gak pake baju sih, Zeann! Aku juga ga mau cewek lain lihat perut kotak-kotak kamuu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PELANGI
Romance[SEMANGAT LO BISA GAPAI YANG LO MAU. DOA & USAHA NOMOR SATU] "Gimana sih lo? Punya mata lo kan? Gue yang segede ini masa lo gak liat? Buta mata lo?! Main tabrak aja!" gerutu cowok itu. "Iyaa Maaf." balas Pelangi. Cewek itu masih menunduk membersihk...