3. MALAIKAT PELINDUNG (2)

38 3 0
                                        

DYK: Dashatnya dzkir "la haula wa la quata illa billah?"
-> bekal disurga, akhlak mulia, jalan keluar segala kesusahan, penawar segala penyakit, menentramkan hati, jauh dari penyakit hati, meningkatkan rasa taat, melindungi dari bahaya, sunah Rasulullah SAW, memudahkan pekerjaan, dekat dengan Allah, jauh dari laknat Allah SWT.

YUKK BANYAKIN DZIKIR

3. MALAIKAT PELINDUNG (2)

"Lepasin aku lepasin!" Pelangi terus memberontak. Tangan cewek itu di ikat dengan  tali di bangku.

"Diem lo! Kalau bukan karna temen lo. Lo gak bakal kayak gini!" tekan Keyline.

"Ini semua bukan salah Nara. Kalian pengecut! Kalian udah kalah!"

"Kalah?" Keyline tertawa sinis. "Siapa yang kalah?"

"Anak buah kamu! Kamu juga pengecut! Beraninya keroyokan!"

"Diem lo! Gue gak butuh bacot dari lo!" seru Keyline.

"Nara emang bener. Kalian itu BANCI!"

Plak!

Pelangi mendapat tamparan yang mendarat di pipi kirinya. "Berani lo ngomong gitu?"

"Kenapa aku harus takut? Kamu sama kaya aku, kita manusia." sahut Pelangi.

Pelangi tertawa remeh, "Beraninya cuma sama perempuan!"

"Apa lo bilang?"

"Udah banci tuli lagi!"

"Apa kata lo?!" Keyline sudah me aba-aba untuk memukul Pelangi.

"Apa? Mau mukul aku? Nampar aku? Ayo buruan cepet! Sebelum kamu mati disini!"

Keyline tertawa geli. "Gue mati disini? Jangan mimpi! Siapa pun gak bakal ada yang nolongin lo!"

"Kayanya ni cewek butuh di kasih pelajaran bos, kalau perlu cobain dikit." ujar Jeffry pada Keyline.

"Bener juga kata lo."

Tolong aku Naa... Aku takut!  Bisik Pelangi dalam hati.

Keyline mendekat ke Pelangi. "Mau ngapain kamu?"

"Nyicipin." kata Keyline. Pelangi melihat Keyline dengan tatapan menjijikan.

"Brengsek!" Pelangi menendang area sensitif Keyline, hingga membuat cowok itu berjengit kesakitan.

"Cewek sialan!" Keyline memerintahkan anak buahnya untuk mengikat kaki Pelangi dan membekap mulutnya dengan kain.

"Hilang kesucian lo hari ini!" Keyline mendekati Pelangi. Dekat sekali hingga rasanya Pelangi ingin mengampar cowok ini sekarang juga.

Pelangi memberontak keras bersamaan dengan air mata yang menjatuhi pipinya.

Satu kancing terbuka.

Air mata Pelangi terus bercucuran. "Oh my Allah, help me."

Dari arah berlawanan terdengar suara pintu di dobrak paksa. Membuat keduanya kaget. Keyline refleks menjauh dari Pelangi.

"Sialan! Pegangu!"

Belum sempat membuka pintu. Keyline sudah langsung jatuh terperosok. Mata Pelangi melotot melihat sosok Zean.

Zean melihat ke arah Pelangi, satu kancing sudah terbuka.Zean mengumpat pelan. Cowok itu naik pitam. Napasnya menderu. Amarahnya semakin memuncak. "SIALAN!"  Zean langsung  menarik kerah seragam cowok keturan korea-indonesia itu— ia memukulinya bertubi-tubi tanpa jeda sedikitpun. Keyline membalas meninju Zean hingga sudut bibir cowok itu berdarah. Zean tersenyum sinis lalu meninju kuat rahang Keyline membuat cowok itu tumbang. Zean menatap Keyline yang sudah babak belur, cowok itu  berjongkok membersihkan debu yang ada pada jaket Keyline. Ia tersenyum miring, "lo salah milih tahanan, sampah!" lalu setelahnya Zean bangkit menghampiri Pelangi. Keyline hanya menatap nyalang Zean dengan tubuh yang sudah tidak berdaya. Dari arah depan Zean memasangkan jaketnya dan membuka tali yang mengikat tangan, kaki, serta kain yang membekap mulut cewek itu.

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang