°Initial°

105 19 2
                                    


Kalau sudah cinta, apa mau dikata
walau bagaimanapun keadaannya
hati akan selalu sudi menerima

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Perempuan akan terlihat dua kali lebih mempesona ketika melakukan gerakan mengikat seluruh helai rambutnya jadi satu. Katanya,sih.... damage nya jadi beda gitu. Maka dari itulah Yewon ingin membuktikannya.

Sejak tadi Yewon sibuk meliuk kesana kemari juga berlenggak-lenggok, namun tak ada satu pun 'legan' yang menengok. You know legan? Itu loh lelaki ganteng. Jangankan lelaki, lalat saja merotasikan mata dengan malas dan tak sudi mampir.

"Kau ini ngapain, sih?" Sergah Cheon Lili sahabat sependeritaan Yewon. "Dari tadi ribet mulu, kayak mikroba minta dihujat" imbuhnya ketus.

Menghentakkan kaki dengan kesal, Yewon duduk di sebelah Lili dengan rambut tergerai bebas tak jadi diikat, "Kok nggak sama kayak yang di buku, sih" sungutnya bersamaan dengan mengerucutnya bibir.

"Oon dipelihara, begituan dipercaya" cibir Lili yang masih konsisten menyuapkan kentang goreng ke mulutnya.

"Ish, kan aku juga pengen buat laki-laki terpesona"

"Halah, yang mau kau buat terpesona aja nggak bisa lihat"

Bahu Yewon merosot seketika, "Iya juga, ya"

"Memangnya kau mau move on? Lelah, nggak di notice?"

"Big no! Dalam hatiku masih ada dia"

"Cih, bucin gila"

Berpaling muka, Yewon memilih tak mendengarkan cemoohan yang baru saja Lili lontarkan. Sorotnya menangkap sesuatu yang lebih menarik. Sosok tinggi yang berjalan pelan dengan dituntun oleh tongkat membuat Yewon tak bisa mengedipkan mata barang sedetik.

Sudah menjadi hukum alam, bahwa Nam Yewon sangat menyukai Jeon Soobin. Bahkan rasa itu tumbuh sejak dulu, ketika Soobin masih bisa menggunakan kedua matanya. Kala itu, ia tak berani mendekati karena Soobin populer dan menjadi incaran para siswi di sekolahnya. Akan tetapi sekarang, Yewon semakin tak bisa mendekat sebab Soobin seperti memasang perisai di sekitar dirinya.

Mendengus kasar, Yewon berkeluh kesah, "Kenapa sih dia itu nggak bisa digapai"

Lili menghentikan kegiatan memamah biak dan mengalihkan atensi pada arah yang sama seperti Yewon. Ia menghela napas dalam saat itu juga lantas mengalihkan pandangan prihatin pada diri sahabatnya.

Memang, cinta pertama itu sulit dilupakan dan pastinya yang paling berkesan. Akan tetapi kasus Yewon ini berbeda, menyatakan cintanya saja belum dia wujudkan. Gadis malang itu hanya mengagumi dalam diam.

Yewon yang memiliki otak pas-pasan itu sampai harus terjaga semalaman untuk belajar demi posisi lima besar agar bisa masuk ToSco yang tak lain hanya lah sebuah alasan supaya bisa lebih dekat dengan sang pujaan.

Benar, sih. Lili suka sekali mengolok kebucinan Yewon yang sudah melebihi batas wajar, tapi sekarang Lili akui usaha temannya itu sangat patut untuk diapresiasi.

Menepuk pundak Yewon dengan mantap, Lili memberikan semangatnya, "Samperin sana"

Sontak saja, Yewon memelototkan kedua pupilnya. Biasanya, Lili akan mengomentari dengan segala macam kata-kata tak bersahabat, tapi kenapa sekarang malah jadi mendukung? Aneh sekali, jangan-jangan kentang goreng yang dimakan Lili itu mengandung formalin.

Happy Pending[Spin-Off Half Of Me] [SoobinXArin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang