"If dreaming is the only way to be with you,
then I'll never open my eyes"_______________________________________
Bayangkan saja, ketika kau dituntut terbiasa dengan kegelapan yang tentunya tak biasa, bagaimana kau akan menanggapinya? Apakah kau akan putus asa? Menyalahkan takdir? Atau bahkan mengutuk kejadian yang membuat dirimu seperti itu? Apa pun reaksi yang kau miliki semua pasti mengarah pada satu hal, 'penyesalan'.
Seharusnya, seandainya, dan semestinya. Pastilah kau akan menyusun bait kata yang membuat hati kian tehunus belati penyesalan, namun dengan beribu untaian kata itu apakah semua akan kembali seperti semula? Apa kemampuan untuk melihat dunia bisa kembali seketika itu juga? Pastilah tidak.
Belajar menerima segala hal yang ditakdirkan untuk kita juga tak ada ruginya, anggap saja Tuhan sedang menyiapkan kejutan manis di akhir perjalanan. Akan tetapi sebelum itu kau harus mampu melewati ujian dengan hati yang lapang serta ikhlas.
Semacam itulah keadaan Soobin saat ini, ia meneguhkan hatinya untuk tak menyesali apa pun dan menerima semua yang digariskan untuknya. Tak mudah, tapi apa untungnya juga kalau tetap berlarut-larut dalam kesedihan.
Lain halnya dengan Jieun, wanita yang berstatus sebagai Ibu dari anak malang itu tak kuasa menahan air mata yang terus saja berjatuhan membasahi pipi. Kedua netra nya menatap sayu putra yang teramat sangat dicintainya.
"Ma, berhentilah menangis. Aku baik-baik saja" bujuk Soobin seraya memoles senyum manis di wajah tampannya.
"Kau pikir bisa menipu Mama? Apanya yang baik?" Tegas Jieun dengan suara yang parau.
"Tapi benar kok,aku baik. Aku bahkan bisa melompat-lompat sekarang, Mama mau melihatnya?" Soobin bermaksud beranjak dari 'hospital bed' namun Jieun segera mencegahnya,
"Hentikan! Kamu ini sedang apa? Kamu harus banyak istirahat"
"Kalau begitu, berhentilah menangis Ma. Telingaku sakit mendengarnya" rengek Soobin setengah menggoda sang Mama.
"Cih, dasar! Anak siapa sih kamu ini?" Sungut Jieun
"Tentu saja anak Min Jieun dan Jeon Jungkook, apa anda sudah lupa Nyonya Jeon?" Tukas Soobin sembari menggerakkan bahunya ke atas dan ke bawah tak lupa ia menambah efek 'aegyo' di wajahnya agar lebih meyakinkan.
Gemas dengan tingkah Soobin sekilas senyum Jieun terangkat,namun sedetik kemudian kembali memudar. Coba pikir, Ibu mana yang tak nelangsa ketika melihat keadaan anaknya yang biasanya bisa melakukan segala hal kini harus terbatasi karena keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Pending[Spin-Off Half Of Me] [SoobinXArin]
FanfictionDua orang terkasih yang amat sangat berharga baginya dikabarkan menghilang bahkan sempat santer terdengar bahwa mereka sudah tiada, namun baginya selama dua orang itu belum pulang walau hanya berwujud jasad ia menganggap mereka masih hidup dan baik...