(〒﹏〒)
Layaknya Dolhareubang yang menjadi simbol Pulau Jeju, Yewon berdiri mematung dengan pandangan lurus ke arah jalanan tempat dimana sebelumnya mobil Soobin berada.
Kehangatan sesaat itu masih begitu terasa, Yewon masih mengelus lengan atasnya meresapi aura Soobin yang tertinggal. Lelaki tinggi besar itu telah menelan perasaannya sampai tak bersisa. Yewon telah jatuh, sejatuh - jatuhnya.
Membulatkan tekad, Yewon berkeras. Pokoknya pertemuan berikutnya ia harus menyatakan perasaannya. Tak perduli dengan respon yang Soobin tunjukkan, itu masalah belakangan. Kalau saja Soobin menolak Yewon akan berusaha keras untuk membuatnya setuju. Yang pasti ia harus mendapatkan Jeon Soobin.
Menyemangati diri sendiri, Yewon mengepalkan kedua tangannya seraya mengangguk yakin, "Berjuanglah, Nam Yewon!"
Ting!
Sebuah notifikasi pesan menginterupsi, tak lama notifikasi lain mengikuti. Dahi Yewon mengernyit heran, agaknya siapa yang mempunyai waktu sangat luang hingga memberondongnya dengan banyak pesan singkat. Ia merogoh saku jaketnya lantas meraih benda pipih itu.
Jun
Won, ayo bertemu
Akan kutraktir eomuk!
Kau boleh makan sepuasnya!!
Cepat! Kau tau aku mudah berubah pikiran
Ku tunggu di ujung pertigaan jalan
Yewon menghela napas panjang, sebenarnya ia sudah lelah. Inginnya cepat-cepat masuk kamar dan berhibernasi di ranjangnya yang nyaman. Akan tetapi, sesuatu yang gratis itu sungguh sulit untuk ditolak, godaannya benar-benar sanggup meruntuhkan segalanya.
Ya sudahlah, pikir Yewon. Toh tak ada ruginya, kebetulan ada yang harus Yewon bahas dengan Yeonjun perkara tempo hari. Ia harus meluruskan semuanya dan memilih untuk bersikap netral. Masalah Soobin dan Yeonjun tak ada sangkut pautnya dengan Yewon. Dan Yewon akan tegaskan bahwa Yeonjun tak berhak melarangnya untuk dekat dengan siapapun orang yang Yewon kehendaki, termasuk Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Pending[Spin-Off Half Of Me] [SoobinXArin]
FanfictionDua orang terkasih yang amat sangat berharga baginya dikabarkan menghilang bahkan sempat santer terdengar bahwa mereka sudah tiada, namun baginya selama dua orang itu belum pulang walau hanya berwujud jasad ia menganggap mereka masih hidup dan baik...