Jujur, Yewon tak paham sebenarnya apa yang sedang terjadi. Tadi, tiba-tiba saja Yeonjun mengajaknya makan siang di restoran mahal. Dan sekarang tiba-tiba lelaki itu duduk berlutut tepat didepannya.
"Jun, berdiri! Kenapa kayak gini, sih?!" Yewon begitu cemas, ia sungguh tak tau harus berbuat apa dalam situasi seperti ini.
"Aku nggak akan bangun, sampai kamu setuju" kukuh Yeonjun
Gila! Benar-benar gila. Yewon memejamkan matanya erat-erat dan tertunduk dalam. Mana mungkin ia menyutujui permintaan Yeonjun yang ingin menunjukkan perasaan sukanya secara nyata. Oh ayolah, secara Yewon sudah memiliki Soobin mana mungkin ia bisa menerima perasaan Yeonjun.
"Won-ah, aku sudah memendam perasaan ini begitu lama. Satu kesempatan saja, aku mohon" bujuk Yeonjun pantang menyerah.
"Nggak bisa Jun, kamu sendiri tau aku sudah bersama Soobin. Bagaimana mung..."
"Mungkin!" Potong Yeonjun "Satu bulan saja, jika dalam satu bulan aku nggak bisa buat kamu berpaling padaku. Aku akan menyerah" sambungnya.
"Jun, aku..."
"Aku mohon Won, aku akan tetap berlutut jika kamu terus menolaknya"
Gigih sekali, sekarang Yewon harus bagaimana? Ditolak kasihan, diterima juga kasihan. Yang pasti Yewon tak akan pernah berpaling dari Soobin. Terlebih lagi semua pandangan yang menyudutkan itu kian membuat Yewon risih.
"Baiklah" putus Yewon membuat senyum Yeonjun merekah
"Hanya satu bulan, tidak lebih!" Tekan Yewon, "Dan kamu harus menepati perkataan kamu sendiri" sambungnya
"Tentu saja, pasti ku tepati" lantas Yeonjun berdiri dan kembali duduk dikursi dengan perasaan senang yang tak bisa diungkapakan dengan kata-kata. Akhirnya, ia bisa menunjukkan rasa sukanya pada Yewon dengan bebas.
Lain lagi dengan yang Yewon rasakan, gadis itu tertunduk resah. Berulang kali ia memikirkan, apa keputusannya ini sudah tepat?
Rasanya Yewon sudah tak memiliki kekuatan untuk berjalan lebih jauh lagi. Untung saja kini ia sudah berada dekat dengan rumahnya. Lelah sekali, baik pikiran maupun badannya sudah mencapai ambang batas. Bagaimana tidak, bekerja hingga larut dan juga susah payah bersikap biasa saja walau pada kenyataannya ia merasa canggung pada Yeonjun ditambah rasa bersalah pada Soobin mengacak-acak mentalnya seharian penuh.
"Haaahh, aku merindukan Soobin" keluhnya pasrah
Deg!
Yewon menghentikan langkah seketika saat ia melihat siluet seseorang sedang berdiri tepat di depan rumahnya. Jantung Yewon berdegup kencang antara takut juga penasaran kira-kira siapa sosok itu. Apa itu pencuri? Ah, kalau pun pencuri kenapa hanya berdiri saja disana. Atau apa itu penguntit? Hey, menurut Yewon dirinya tak cukup menarik untuk dikuntit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Pending[Spin-Off Half Of Me] [SoobinXArin]
FanfictionDua orang terkasih yang amat sangat berharga baginya dikabarkan menghilang bahkan sempat santer terdengar bahwa mereka sudah tiada, namun baginya selama dua orang itu belum pulang walau hanya berwujud jasad ia menganggap mereka masih hidup dan baik...