💔HANCUR💔
"Mau ke mana, Cantik?"
"Kamu nggak bisa lari lagi sekarang."
"Udah jangan lari lagi, Cape tau ngejar kamu!"
"Jangan nakal ya, Cantik."
"Haha...."
Mundur beberapa langkah, berusaha untuk melarikan diri dari sana, dari kejahatan yang sebentar lagi akan mengambil kebahagiaannya.
"Jangan, jangan ganggu Abel!"
"Pergi, kalian pergi!"
"Jangan!"
Hap!
"Dapet, Bos!" teriak seorang pria berbadan besar setelah berhasil menangkap Abel yang sedari tadi berlarian di kamar hotel untuk menghindar.
"Ikat dia. Kalian semua, keluar!"
Dua pria berbadan besar itu keluar, meninggalkan Abel bersama seorang pria yang bisa dibilang umurnya tidak jauh berbeda dengan Abel.
"To-tolong, lepasin Abel. Jangan apa-apain Abel," lirih Abel memohon, berharap pria di depannya ini tidak akan melakukan sesuatu.
"Lepasin kamu? Heh! Saya udah bayar kamu mahal ke Kania. Enam puluh juta buat kamu nemenin saya malam ini."
"Ka-kania? Nggak mungkin Kania jual aku ke kamu! Dia itu ade aku!" teriak Abel.
"Kamu terlalu percaya sama dia, tapi ternyata Kania kasih saya barang yang bagus. Oh, tenang, Cantik." Pria itu mengelus pipi Abel. Ingin sekali Abel memberontak, tetapi sudah tidak bisa. Kaki dan tangannya diikat. "Malam kita nggak akan membuahkan hasil."
Pria itu tersenyum senang, mengambil sesuatu, dan dia mulai melakukan aksinya pada Abel.
Semuanya lenyap, Abel sudah kotor. Dia merasa dirinya sudah tidak ada harganya lagi.
Gadis itu mengambil pakaiannya yang tergeletak di kamar hotel.
Dengan cepat dia memakainya dan keluar, sambil mencoba menghubungi seseorang.
"Kania, angkat!" teriaknya frustasi.
"Kania, kenapa kamu tega lakuin ini."
"Kania!" teriak Abel sangat keras.
"Kania!" Abel terbangun dari tidurnya. Napasnya tidak teratur, keringat sudah membasahi wajahnya.
Lagi-lagi mimpi itu datang.
Mimpi yang terjadi di masa lalu Abel. Mimpi itu sebuah kenyataan, satu tahun lalu di mana Kania menjual Abel seharga enam puluh juta.
Awalnya, Kania bersikap sangat baik pada Abel sehari sebelum kejadian itu terjadi.
Besoknya, Kania mengajak Abel untuk pergi berjalan-jalan, namun saat selesai makan, Abel merasakan ngantuk dan dia tertidur. Saat sadar dirinya sudah ada di kamar hotel bersama dengan tiga pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANCUR! [END].
Подростковая литература[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] {PART MASIH LENGKAP, SUDAH ADA SEKUELNYA: KESEMPATAN!} (Fiksi Remaja, Romansa) Warning: Cerita ini mengandung bawang, jika tidak kuat membacanya silakan mundur. "Mama! Abel dapet juara dua lomba nulis cerpen!" "Papa! Abel j...