💔HANCUR💔
"Sen, Abel nggak bawa seragam. Gimana mau sekolah?" tanya Abel setelah selesai mandi.
Sendy membuka lemarinya dan mengeluarkan seragam yang masih baru.
"Nyokap orangnya nggak cukup beli satu barang, jadi dia beliin gue dua seragam sekaligus waktu kenaikan kelas."
Abel menerima seragam itu. Masih sangat baru dan bersegel. "Abel nggak apa-apa pake ini?"
"Emang kenapa? Ada peraturannya lo nggak boleh make?" Sendy bertanya balik.
Abel tersenyum kemudian memeluk Sendy sebentar. "Baik banget macan satu ini!"
"Beruntung, kan lo punya sahabat kaya gue. Udah cantik, baik, orang kaya, lembut lagi."
Abel mengerutkan keningnya. "Yang terakhir, nggak sama sekali."
"Jadi?" Sendy menaikan satu alisnya.
"Sendy galak, tapi kalo sama Abel nggak."
"Muka lo bikin gue nggak mau galak. Muka orang kasian penuh prihatin."
"Tapi kata Vigo, Abel cantik," ucap Abel dengan bangga.
"Yang bilang lo jelek siapa? Maksud gue, muka lo bikin gue nggak bisa galak."
"Secantik itu ternyata Abel, ya." Abel terkekeh kecil.
"whatever!" Sendy mendelik.
Terjadi keheningan lagi, mereka berdua sibuk dengan tugas persiapan masing-masing. Yang satu sibuk catok rambut, yang satu lagi sibuk milih hoodie.
"Bel, inget. Tinggal tiga hari lagi cerpen lo harus udah dikirim."
"Udah Abel kirim, kok. Jadi tinggal nunggu pengumuman juara aja," sahut Abel sambil menaruh catokan rambut milik Sendy.
"Good job, Girl." Sendy mengacungkan jari jempolnya.
"Mami papi Sendy, kapan pulang?" tanya Abel.
"Bulan depan, mereka orang tua yang super sibuk! But, no problem. Mereka kerja keras buat gue."
"Mami papi Sendy tau kalo Abel nginep di sini?" tanya Abel lagi.
Sendy mengangguk. "Tau, mami papi gue seneng banget. Gue jadi nggak sendirian di rumah. Lagian, mereka seneng sama lo karena tau lo bukan cewek nakal. Jadi, lo diminta nginep yang lama!"
Abel menanggapi dengan senyuman manis. Orang tua Sendy sangat peduli padanya, bahkan menyayangi Abel juga.
"Udah kelar?" tanya Sendy.
"Udah!"
"Skuy, berangkat!" Sendy mengambil kunci mobilnya.
💔HANCUR💔
vigo memakirkan motornya jauh dari tempat yang dituju. Sekolah Kania. Yah, Kania memang berbeda sekolah dengan Abel.
KAMU SEDANG MEMBACA
HANCUR! [END].
Подростковая литература[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] {PART MASIH LENGKAP, SUDAH ADA SEKUELNYA: KESEMPATAN!} (Fiksi Remaja, Romansa) Warning: Cerita ini mengandung bawang, jika tidak kuat membacanya silakan mundur. "Mama! Abel dapet juara dua lomba nulis cerpen!" "Papa! Abel j...